April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Pamit Hendak Kembali Bekerja Ke Luar Negeri, PMI Asal Plemahan Kediri Meninggal Sambil Memeluk Bayi

5 min read

KEDIRI – Warga Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jumat (20/9/2019) geger setelah seorang warganya bernama Ririn ditemukan tewas mengenaskan bersama bayi yang dilahirkannya alias ibu dan bayi tewas, di sebuah lahan kosong yang berada di Perumahan Pepelegi Indah, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur.

Tak hanya keluarga Ririn yang terkejut. Para warga di Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri juga tak kalah terkejutnya dan langsung heboh dengan kabar ibu dan bayi tewas tersebut.

Apalagi, sebelum Ririn dan bayinya ditemukan tewas di lahan kosong yang berada di Perumahan Pepelegi Indah, Kecamatan Waru, Sidoarjo, kepada keluarganya, dia pamit akan pergi merantau ke luar negeri menjadi PMI.

Keluarga kaget setelah mendapat kabar ibu dan bayi tewas dari aparat kepolisian yang mendatangi rumah korban di Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri.

Mengutip Harian Surya, dari ingatan keluarganya, Ririn pamit hendak merantau ke Malaysia pada 12 Agustus 2019.

Sehingga hanya berselang sekitar sebulan kemudian keluarganya mendapatkan kabar kematiannya, Jumat (20/09/2019).

Untuk itu, setelah keluarga korban mengetahui kabar duka tersebut usai petugas kepolisian bersama perangkat desa mendatangi rumah keluarganya, Jumat (20/9/2019), perwakilan dari keluarga dan tetangganya langsung meluncur ke Perumahan Pepelegi Indah, Kecamatan Waru, Sidoarjo untuk melihat kondisi korban di kamar jenasah rumah sakit.

Dhohar salah satu tetangga korban saat dikonfirmasi wartawan Harian Surya membenarkan rombongan sudah meluncur untuk melihat kondisi jenasah korban di RS Bhayangkara Polda Jatim.

Sejauh ini pihak keluarga masih belum memutuskan lokasi tempat pemakaman almarhum bersama bayinya yang berusia 4 hari.

Rombongan keluarga dari Kediri telah melihat kondisi korban yang saat ini disemayamkan di RS Bhayangkara. “Dari rumah sakit kami diminta ke Polsek Waru,” jelasnya.

Sebelumnya, setelah dilakukan pemeriksaan di RS Bhayangkara Polda Jatim, akhirnya terungkap identitas dari jenasah ibu beserta bayinya.

Kanit Reskrim Polsek Waru, Iptu Untoro mengatakan jenasah yang ditemukan tersebut merupakan warga Kediri.

“Korban atas nama Ririn dan berusia 34 tahun. Diketahui korban merupakan warga Dusun Tanjung Anom RT.01 RW.12 Ds. Tegowangi Kec. Plemahan Kab. Kediri. Sedangkan untuk bayinya berkelamin laki laki dan diperkirakan masih berumur empat hari,” ujarnya dikutip dari Faktual (20/09/2019).

Ia menjelaskan di tubuh korban tidak ditemukan sama sekali tanda tanda penganiayaan.

“Tidak ada sama sekali tanda penganiayaan di tubuh korban. Diduga korban meninggal saat melahirkan. Bisa saja kehabisan darah ketika melahirkan anaknya,” tambahnya.

Dirinya juga belum mengetahui apakah korban sendiri mengalami gangguan jiwa atau tidak.

“Sudah kita hubungi pihak keluarga korban. Rencananya saat ini akan datang ke rumah sakit mengambil jenasah korban untuk dimakamkan,” tandasnya.

 

Menghindari Malu Karena Hamil

Salah seorang tetangga yang tidak bersedia diungkap jatidirinya menyebut, sebelum peristiwa ini, Ririn baru saja pulang dari bekerja di luar negeri.

“Dia baru pulang belum lama, kalau tidak salah dari Hong Kong apa Singapura. Tapi tidak ada yang tahu kalau pulang kondisinya hamil” terangnya.

Kepulangannya dalam kondisi hamil tentu membuat almarhumah merasa kebingungan bagaimana menghadapi masa persalinan, dan bagaimana jika ada yang bertanya hamil dengan siapa, bapaknya dimana.

“Warga menduga tidak mau diketahui dan tidak mau malu, akhirnya dia (Ririn) milih pergi dari rumah dengan pamitan ke keluarganya mau kembali jadi TKW lagi, padahal tidak ke luar negeri. Tapi hanya ke Sidoarjo.” pungkasnya.

Hal tersebut diperkuat dengan pengakuan Tumini, ibunda Ririn. Menurut Tumini, putrinya bekerja di Malaysia sejak tiga tahun silam. Ririn adalah anak sulung dari tiga bersaudara.

“Sejak tiga tahun di Malaysia, bulan Agustus pulang. Tiga hari di rumah,” kata Tumini di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Jumat (20/09/2019).

Setelah tiga hari pulang kampung, Ririn pamit berangkat kembali ke Malaysia. Tak ada kecurigaan apapun yang dirasakan keluarga. Itu sebabnya, keluarga mengaku kaget saat mengetahui kabar kematian anaknya bersama bayi yang diperkirakan berusia empat hari.

“Setelah Idul Adha pulang, tapi perutnya kempes ndak kelihatan hamil atau apa,” kata Tumini.

Tumini pun hanya bisa pasrah anak sulungnya ditemukan meninggal dunia di lahan kosong Perumahan Pepelegi Indah Sidoarjo bersama bayi.

“Saya ndak tahu kalau hamil, memang ditemukan sama bayinya,” kata Tumini.

 

Ditemukan meninggal di Semak-semak

Jenasah Ririn dan bayinya alias ibu dan bayinya yang sudah dalam kondisi tewas mengenaskan ditemukan oleh seorang pemulung di sebuah lahan kosong di lahan kosong di Perumahaan Pepelegi Indah Blok H, Kecamatan Waru, Sidoarjo.

Kedua jenazah ditemukan berada di semak semak dan tersamarkan oleh pohon pisang yang cukup rimbun.

Seorang saksi mata yang tinggalnya tepat di depan lahan kosong, Cemong mengatakan tak menduga bahwa disitu ada dua jenazah yang sudah membusuk dalam kondisi sedang memeluk bayinya.

“Enggak tahu kalau ada jenazah di pojokan lahan kosong itu. Tahu tahu sekitar jam 11.00, banyak orang sudah berkerumun,” ujarnya, Jumat (20/09/2019).

Dirinya menjelaskan pada Kamis (19/09/2019) sekitar pukul 15.30, ia sempat membuang sampah berupa tanaman jeruk di lahan kosong itu.

“Tidak ada bau busuk yang menyengat. Mungkin karena di sekitar lahan kosong itu ada tumpukan sampah jadi bau menyengat jenasah tersamarkan oleh bau sampah,” jelasnya.

Bahkan ia mengaku tak mendengar sama sekali suara rintihan bayi atau minta tolong.

“Biasanya kalau melahirkan pasti ada suara tangis bayi atau minta tolong karena melahirkan. Malah beberapa hari kemarin sepi saja tidak ada suara apapun,” jujurnya.

Cemong juga merasa tak pernah melihat korban berjalan berseliweran di sekitar kompleks tempat tinggalnya itu.

“Ya tahu tahu sudah meninggal di lahan kosong ini. Warga di sini juga tak mengenal jenasah itu,” tandasnya.

 

Sudah Meninggal 4 Hari

Jenazah Ririn dan bayinya yang ditemukan tewas tergeletak di lahan kosong di Perumahaan Pepelegi Indah Blok H, Kecamatan Waru, Sidoarjo diperkirakan sudah meninggal empat hari yang lalu.

Kapolsek Waru, Kompol Saibani membenarkan peristiwa penemuan jenasah tersebut.

“Iya memang benar telah ditemukan jenasah ibu dan anaknya di sebuah lahan kosong di wilayah Pepelegi, Kecamatan Waru, Sidoarjo. Saat itu anggota menerima laporan dari masyarakat terkait penemuan jenasah sekitar pukul 11.00 dan langsung segera meluncur ke lokasi kejadian,” ujarnya.

Dari data yang diperoleh di lapangan, kedua jenazah sendiri sudah mengeluarkan bau busuk.

“Saat ditemukan sudah tercium bau busuk yang cukup menyengat. Diperkirakan jenasah sendiri sudah meninggal antara 3 – 4 hari yang lalu,” tambahnya.

Saibani juga menjelaskan bahwa jenasah perempuan tersebut diduga melahirkan anaknya di lahan kosong tersebut.

“Saat ini jenasah sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk dilakukan visum. Untuk mengetahui identitas jenasah dan penyebab kematiannya,” tegasnya.

Sebelumnya, jenasah ibu dan anak tersebut ditemukan secara tak sengaja oleh seorang pemulung ketika sedang mencari sampah di lahan kosong tersebut. Setelah melihat ada jenazah di lahan kosong, pemulung langsung melaporkannya ke satpam perumahaan. Kemudian meneruskan laporan tersebut ke Polsek Waru.

Setelah dilakukan pemeriksaan di RS. Bhayangkara Polda Jatim, akhirnya terungkap identitas dari jenasah ibu beserta bayinya. Kanit Reskrim Polsek Waru, Iptu Untoro mengatakan jenasah yang ditemukan tersebut merupakan warga Kediri.

“Tidak ada sama sekali tanda penganiayaan di tubuh korban. Diduga korban meninggal saat melahirkan. Bisa saja kehabisan darah ketika melahirkan anaknya,” tambahnya. []

 

 

Advertisement
Advertisement