Parlemen Mendorong BP2MI “Sikat Mafia” PMI Ilegal
JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, mengaku mendapat informasi terdapat gerbang pemberangkatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang bekerja sama dengan sindikat mafia di Jakarta.
Imbasnya para PMI menjadi korban human trafficking, bahkan beberapa di antaranya akhirnya meninggal dunia atau menderita selama berada di negara penempatan.
“Sebagian besar, PMI yang menjadi korban adalah mereka yang pergi dengan jalur tidak resmi atau nonprosedural. Maka harus diberantas sindikat mafia ini,” ujar Netty dalam keterangannya, Sabtu (11/03/2023).
Ia menjelaskan, kejadian ini membuktikan bahwa sindikat mafia penempatan PMI ilegal masih merajalela di Indonesia.
Untuk itu, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) didorongnya untuk lebih berperan aktif memberantas sindikat mafia ini.
Netty juga mendorong dan meminta agar BP2MI bersama instansi terkait mengevaluasi secara besar-besaran penanganan PMI, khususnya soal pencegahan penempatan PMI ilegal.
“Karena yang terlibat dalam penempatan PMI ilegal ini bukan hanya pihak swasta tapi juga oknum-oknum petugas untuk menciptakan jalur gerbang tol pemberangkatan PMI ilegal,” cetus dia.
Dia yakin pemerintah bisa membongkar sindikat mafia ini hingga ke akar-akarnya jika penanganannya serius. Termasuk di titik-titik pelabuhan yang selama ini jadi gerbang tol pemberangkatan PMI ilegal.
“Hanya saja persoalannya pemerintah benar-benar komitmen memberantas atau tidak,” tutur Wakil Ketua Fraksi PKS ini.
Sebagai contoh, menurut data BP2MI dari tahun 2014-2022, ada 704 orang PMI asal NTT yang pulang dari Malaysia dalam kondisi tak bernyawa. Artinya, setiap pekan ada 1 sampai 2 orang PMI asal NTT yang meninggal dari Malaysia. []