October 1, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

PBNU Akan Dampingi 52 Desa untuk Penguatan Perlindungan PMI

2 min read

JAKARTA – Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) akan menjalankan Program Penguatan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Berbasis Komunitas selama satu tahun ke depan.

Program hasil kerja sama antara Lakpesdam PBNU dengan The Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH/Federal Republic of Germany ini akan mendampingi 52 desa di 10 kabupaten pada tujuh provinsi.

Kick-off program telah dilakukan di Jakarta, Senin (29/9/2025), melalui Pertemuan Koordinasi Nasional dan Orientasi Tim Program.

Wakil Ketua Lakpesdam PBNU Muhammad Syauqillah menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya warga NU.

“Indonesia sangat berpotensi meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, terutama warga NU yang masih perlu ditingkatkan kapasitas soft skill dan hard skill-nya. Dan ini sejalan dengan visi PBNU dalam memberdayakan warga NU,” ungkapnya, dinukil dari  NU Online, Selasa (30/9/2025).

Sementara itu, perwakilan GIZ Makhdonal Anwar mengatakan bahwa Kedutaan Jerman melihat Indonesia, dengan jumlah penduduk Muslim terbesar, memiliki potensi besar dalam pembangunan manusia.

“Program kita adalah memberdayakan desa dan masyarakatnya sehingga kuat kapasitasnya. Untuk proyek ini bukan hanya kerjaan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) semata, namun juga bekerja sama dengan NU,” katanya.

“Kita menyampaikan apresiasi bahwa Jerman beberapa tahun yang lalu mulai melihat aspek keagamaan untuk mempercepat proses pembangunan. Religion for development. Jerman juga mengisi dialog lintas aktor di dunia, melihat pertumbuhan agama Islam dan meningkatnya jumlah penduduk Muslim di Jerman, dan bahwa justru agama dianggap sebagai variabel percepatan pembangunan,” jelasnya Cooperation Area: Special Assignment Centre for Migration and Development Implementation Manager (DV) GIZ itu.

Direktur Jenderal Pembangunan KP2MI Muh Fachri menyatakan bahwa untuk menjamin keamanan dan keselamatan pekerja migran, sosialisasi menjadi sesuatu yang penting agar dapat mencegah berbagai risiko dan kerugian besar.

“Isu pekerja migran salah satunya adalah data. Data yang ada di Sisko KP2MI tercatat 5 juta lebih. Bulan lalu saya bertemu Deputi Administrasi, ternyata jumlah warga kita yang bekerja di luar negeri hanya 1,7 juta. Artinya hanya 13 persen yang tercatat di Sisko. Sisanya, 87 persen, berangkat secara unprocedural atau ilegal. Tugas Desa Migran Emas adalah melakukan pendataan berapa warganya yang ke luar negeri,” ujar Fachri.

Senada, Sekretaris Dirjen Penempatan KP2MI, Mocharom Ashadi menegaskan perlunya memastikan keselamatan PMI sejak keberangkatan, penempatan, hingga kepulangan.

“Tugas Ditjen Penempatan, kalau dari urutannya, dimulai dengan peluang-peluang yang ada. Peluang itu diterima, dilindungi, dan pada akhirnya diberdayakan,” tuturnya.

Direktur Eksekutif Lakpesdam PBNU Asrul Raman berharap program ini tidak sekadar menjadi proyek jangka pendek, tetapi benar-benar menjadi ruang penguatan warga NU di desa-desa.

“Harapan kami, para penggerak dan aktivis NU yang terlibat dalam program ini tidak sekadar mengerjakan proyek, tetapi menjadikannya sebagai program penguatan warga NU di desa serta ruang konsolidasi organisasi,” jelasnya.

Pertemuan koordinasi nasional dan orientasi Tim Program ini berlangsung selama tiga hari. Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi tentang Desa Migran EMAS (Edukatif, Maju, Aman, Sejahtera) oleh Muh Fachri serta materi Kebijakan Migrasi Aman Pergi Migran, Pulang Juragan oleh Mocharom Ashadi.[]

Sumber NU Online

 

 

 

 

 

Advertisement
Advertisement

Leave a Reply