Pedihnya Azab Allah SWT pada Kaum Sodom dan Penyuka Sesama Jenis
JAKARTA – Nabi Luth Alaihissalam merupakan nabi yang ditinggikan derajatnya oleh Allah Ta’ala di antara para umat di masanya. Ia diutus untuk menyadarkan kaum Sodom yang banyak berbuat maksiat, seperti berzina dan menyukai sesama jenis.
Allah Ta’ala berfirman dalam QS Al-A’raf ayat 80:
Artinya:” Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?”
Padahal, tak pernah ada sebelumnya umat manusia yang melakukan perbuatan keji tersebut. Mereka merupakan bangsa Sodom, salah satu kaum Arab kuno yang dihancurkan Allah Ta’ala dan tak lagi tersisa satu pun keturunannya.
Melansir Republika.co.id, begitu banyak kisah para pengingkar agama dalam Al-Qur’an yang berakhir dengan azab Allah. Tapi, sebelum azab itu dijatuhkan, Allah telah menurunkan Nabi sebagai pemberi peringatan. Tapi mereka tetap ingkar.
Nabi Luth (Lot), mengikuti jejak pamannya, Nabi Ibrahim (Abraham), ke negeri Kanaan. Setiba di sana, Luth ditugaskan Allah berdakwah ke Kota Sodom dan Gamora (Gomorrah) yang berlokasi di sepanjang timur laut Laut Mati atau saat ini dari Palestina hingga Yordania. Adapun ibu kota Sodom terletak di utara Laut Mati.
Kedatangan Luth bukanlah hal spesial bagi Bangsa Sodom. Tapi, seluruh negeri kemudian dikejutkan dengan pengakuan Luth sebagai utusan Tuhan.
“Mengapa kalian tidak bertakwa? Sungguh, aku ini seorang Rasul yang diutus kepadamu. Maka, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan, aku tidak meminta upah kepadamu atas ajakan itu. Upahku hanyalah dari Tuhan seluruh alam,” ujar Luth.
Bangsa Sodom dibuat murka karena Nabi Luth terang-terangan melawan kebiasaan homoseksual yang mereka lakukan. Luth dianggap tak waras karena mengusik kehidupan mereka. Meski demikian, Nabiyullah tak putus asa. Ia terus mengajak mereka kembali pada agama Allah.
Tentu saja kaum Sodom menolaknya mentah-mentah. Hawa nafsu telah menguasai mereka. Bukan menerima ajaran Luth, mereka justru mengancam utusan Allah tersebut. “Hai Luth! Jika kau tidak berhenti, kau akan termasuk orang-orang yang terusir,” ancam warga Sodom. Dengan sabar, Luth hanya menimpali, “Sungguh aku benci pada perbuatan kalian.”
Dakwah Nabi Luth tak membuat mereka sadar dan bertaubat dari kemungkaran. Mereka begitu enggan meninggalkan homoseksual. Mereka tak mau menghentikan perkosaan. Mereka masih akan terus melakukan perampokan dan penganiayaan pada para musafir.
Mereka justru menantang azab yang diancamkan pada mereka. “Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar,” ujar mereka menyombongkan diri.
Suatu hari, Allah mengutus tiga malaikat yang menyamar menjadi pria yang sangat tampan nan mempesona. Mereka menuju sungai di mana putri Luth tengah mengabil air. “Wahai nona, adakah tempat istirahat di sini?” ujar salah seorang malaikat yang menyamar sebagai musafir, bertanya pada putri Luth. Melihat wajah yang sangat luar biasa, putri Luth ketakutan mereka akan dilukai warga jika memasuki negeri Sodom.
“Tunggulah di sini sampai aku memberitahu kalian kepada ayahku dan kembali,” ujar putri Luth lantas segera berlari pulang ke rumah meninggalkan bejana air. Setibanya di rumah, ia pun melaporkannya pada sanga ayah dengan menangis.
Mereka pun menjadi tamu misterius di tempat tinggal Luth. Melihat ketampanan tamunya, Luth pun merasa ketakutan jikalau warganya mengetahui maka akan terjadi hal buruk pada tamu tersebut. Ia sangat gelisah karena merasa tak akan mampu melindungi tamunya.
“Janganlah kamu takut, jangan pula susah. Sesungguhnya, kami akan menyelamatkan kamu dan pengikut-pengikutmu kecuali isterimu. Dia adalah termasuk orang-orang yang dibinasakan,” ujar utusan tersebut. Mendengarnya, tahulah Luth bahwa tamunya merupakan jelmaan dari malaikat Allah.
Dengan diam-diam, istri Luth mengabarkan tamu misterius tersebut kepada warga Sodom. Padahal, Luth telah berpesan pada istri dan dua putrinya untuk merahasiakan kehadiran tamu tersebut. Maka berkumpullah para gay di negeri tersebut, di rumah Luth. Mereka ingin menyaksikan dan menikmati ketampanan tamu tersebut.
“Sesungguhnya, mereka adalah tamuku. Jangan kalian membuatku malu, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina,” seru Luth melihat warga mengepung rumahnya.
“Dan bukankah kami telah melarangmu dari melindungi manusia?” ujar salah seorang dari mereka.
“Inilah putri-putriku, kawinlah dengan mereka, jika kamu hendak berbuat secara halal,” kata Luth.
Tapi, warga tetap keras kepala, mereka menerobos masuk ke dalam rumah Luth karena hawa nafsu. Tapi, dengan kekuasaan Allah, mereka tak mampu melihat para malaikat berwujud manusia tampan tersebut. Tiba-tiba saja mereka tak mampu melihat. Luth pun tak peduli lagi pada warga terlaknat tersebut. Ia segera bergegas meninggalkan negeri Sodom bersama keluarganya.
Malaikat berpesan, “Pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu dan ikutlah mereka dari belakang dan janganlah seorangpun di antara kamu menoleh kebelakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang di perintahkan kepadamu,” kata malaikat utusan tersebut terakhir kali sebelum pergi.
Maka, keluarlah Luth dari negeri Sodom bersama istri dan dua putrinya di tengah malam. Mereka bergegas dan tak menoleh sedikit pun ke negeri yang dimurkai Allah tersebut. Tapi, di perjalanan, sang istri berjalan lambat dan terus saja menoleh karena penasaran benarkah azab akan menimpa negeri Sodom. Saat menjelang matahari terbit, Luth dan dua putrinya sampai di sebuah bukit jauh dari Sodom.
Saat itulah terdengar suara bumi dan langit sekan melampiaskan kemarahan. Suara keras mengguntur dari langit dan menurunkan hujan batu. Bumi pun bergoncang dan membalikkan kota Sodom. Azab Allah begitu mengerikan hingga membinasakan seluruh warga Sodom, tak terkecuali istri Luth yang membangkang. Hancur sudah kota para pelaku maksiat dengan kekuasaan Allah yang Agung.
Kisah tentang bangsa Sodom tersebut sangat terkenal tak hanya di kalangan Muslim, tapi juga Kristini dan Yahudi. Di dalam Al-Qur’an, kisah tersebut banyak disebut di beberapa surah, yakni al-Ankabuut ayat 28-35, Asy-Syuara ayat 160-168, al-A’raaf ayat 80-82, serta al-Hijr ayat 59-77. Kisah secara rinci juga terdapat dalam banyak tafsir Al-Qur’an.
Dikutip dari Detik.com, musnahnya kota Sodom dalam kisah Nabi Luth yang diazab Allah dengan hujan batu, telah berhasil dibuktikan oleh tim arkeolog. Hujan batu itu adalah asteroid.
Penggalian arkeologi mengungkap peristiwa ledakan udara dari asteroid yang bertabrakan dengan atmosfer bumi, kemungkinan menyebabkan kehancuran peradaban di dekat Laut Mati di Yordania ribuan tahun yang lalu.
Perlu penggalian selama 15 tahun untuk mendapatkan informasi ini. Penggalian melibatkan ratusan orang dan analisis terperinci dari bahan yang digali oleh lebih dari 20 ilmuwan di 10 negara dari AS, Kanada dan Republik Ceko.
Peneliti dan arkeolog menggambarkan adanya badai api hebat yang menghancurkan seisi kota Timur Tengah kuno yang sekarang disebut Tall el-Hammam. Berdasarkan penggalian yang mereka lakukan, ditemukan bukti-bukti seperti lapisan arang, abu, bata lumpur yang meleleh, dan tembikar yang meleleh setebal 1,5 meter.
Eksperimen dengan tungku laboratorium menunjukkan bahwa tembikar yang menggelegak dan batu bata lumpur di Tall el-Hammam mencair pada suhu di atas 1.500 derajat celcius. Suhu ini sangat panas untuk melelehkan mobil dalam beberapa menit saja.
Tak ada yang tahu pasti apa yang terjadi. Namun lapisan tersebut tidak disebabkan oleh gunung berapi, gempa bumi, atau peperangan. Tak satu pun dari mereka yang mampu melelehkan logam, batu bata lumpur, dan tembikar. Satu-satunya proses alami yang tersisa adalah dampak kosmik dari luar angkasa.
Dikutip detik.com dari Science Alert, untuk mengetahui kemungkinan peristiwa yang menghancurkan kota tersebut, tim peneliti menggunakan Online Impact Calculator untuk membuat model skenario yang sesuai dengan bukti.
Dirancang oleh ahli tumbukan, kalkulator ini memungkinkan peneliti memperkirakan banyak detail dari peristiwa tumbukan kosmik, berdasarkan peristiwa tumbukan, dan ledakan nuklir yang diketahui.
Hasil dari perhitungan ini menunjukkan sepertinya Tall el-Hammam kedatangan asteroid yang mirip dengan asteroid yang merobohkan 80 juta pohon di Tunguska, Rusia pada tahun 1908, dan kawah Chicxulub yang memicu punahnya dinosaurus. []