December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Pedihnya Lebaran Seorang Ayah yang Lumpuh dan Diterlantarkan Empat Anak Kandungnya

2 min read

ApakabarOnline.com – Adalah suatu kewajiban bagi seorang anak untuk merawat orang tuanya sebagaimana mereka dirawat sejak kecil. Namun, tak demikian dengan kisah pria berusia 46 tahun ini.

Terkena Stroke dan akhrinya lumpuh, ia justru ditelantarkan oleh anak-anaknya. Dan kini dirawat disebuah rumah jompo bernama Rumah Ehsan.

Momen lebaran, tentu merupakan momen gembira lantaran seluruh anak cucu mudik merayakan bersama. Bagi pria ini, momen lebaran kali ini, harus ikhlas dia rayakan dalam pedihnya perasaan terlantar di panti jompo.

Dikutip dari Sinar Harian, pria yang disapa Awang ini adalah mantan tentara yang telah pensiun setelah bekerja selama sepuluh tahun.

Awang memiliki empat orang anak, tiga anak laki-laki dan satu anak perempuan. Dari uang yang dikumpulkan selama menjadi tentara sebagian besar ia habiskan untuk keperluan putra-putrinya. Sedangkan sang istri telah meninggal beberapa tahun lalu.

Semenjak kepergian sang istri, Awang mengaku kesehatannya mulai menurun hingga akhirnya lumpuh separuh badan seperti sekarang.

“Istri saya meninggal beberapa tahun lalu dan kesehatan saya mulai menurun. Saya terkena darah tinggi dan stroke hingga lumpuh separuh badan seperti sekarang,” ucap Awang.

Awang mengaku selama ini ia terlalu memanjakan sang anak bahkan untuk hantaran pernikahan pun ia yang biayai hingga kurang lebih Rp 34 juta. Awang begitu mudah memberikan uang kepada anaknya namun tak disangka sikap anaknya berubah setelah ia lumpuh.

Ia pernah dirawat di rumah salah seorang anaknya sebelum dirawat di salah satu rumah sakit di Kuala Lumpur karena stroke. Namun, siapa sangka Awang ternyata ditinggalkan begitu saja di rumah sakit. Tak pernah sekalipun anak-anaknya menjenguk.

“Anak-anak tak ada yang menjenguk, bahkan ketika memasuki bulan puasa dan sekarang sudah hampir hari raya,” ungkap Awang.

“Sudah tak ada lagi rasa sayang untuk anak-anak saya,”

“Kalau saya meninggal, tak perlu beritahu mereka karena saya tak mau mengingat mereka lagi,” pungkasnya pilu.[]

Advertisement
Advertisement