PELATIHAN WIRAUSAHA MANDIRI SAHABATKU BAGAIMANA CARA MENDAPATKAN PELUANG USAHA
SHEK MUN – Kelas pelatihan wirausaha Mandiri Sahabatku terus disambut antusiasme pekerja migran Indonesia (PMI) di Hong Kong. Minggu (4/11), lebih dari 500 PMI tampak memadati ruang di The Heung Yee Kuk Jockey Club, Grand Theatre, Shek Mun. Hadir pada acara yang membahas tema ”Bagaimana cara mendapatkan peluang usaha” General Manager Bank Mandiri Eka Fitria serta Remittance Manager Bank Mandiri Dhanie Irawan.
Untuk mengetahui ada tidaknya peluang dalam memulai bisnis, peserta dianjurkan untuk memulai dari lingkungan sekitar terlebih dulu. ”Untuk menemukan peluang usaha, Anda bisa memulai dari sekeliling dulu. Temukan masalah di daerah Anda,” ungkap Luqi Bawafi, dosen Mandiri University.
Di kelas tersebut, juga diajarkan rumus untuk mendapatkan peluang yang meliputi Masalah, Kebutuhan, dan Peluang (MKP). Masalah, berarti menemukan masalah yang dialami oleh orang lain. Kebutuhan, menyangkut apa yang dibutuhkan orang tersebut untuk menyelesaikan masalahnya. Sedangkan Peluang, yakni apa yang ada di sekitar kita yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. ”Jadi, untuk mengingat apa itu peluang dan bagaimana mencari peluang, Anda mesti ingat kata ’peluang’ itu sendiri,” lanjutnya.
Kepada peserta, Luqi menjelaskan apa itu ’peluang’. P = Perubahan (teknologi, gaya hidup, pesaing, produk baru), E = Environment/lingkungan (masalah, kebutuhan, kesulitan), L = Lain (melihat dengan cara yang berbeda), U= Usaha (mencoba, meniru), A = Anda sendiri (keahlian, pengalaman, hobi), N = Naluri (Intuisi), dan G = Gagasan (orang lain, ide teman).
”Pengalaman Anda sangat besar mempengarui usaha Anda di kemudian hari, karena apa? Anda memiliki pengalaman yang luar biasa. Anda merasakan kehidupan di sini, Anda tahu masakan di sini, dan itu bisa menjadi peluang yang bisa Anda praktekkan,” tambahnya.
Saat menyampaikan kata sambutan, GM Bank Mandiri Eka Fitria berharap, melalui program Mandiri Sahabatku para pekerja migran Indonesia (PMI) di Hong Kong bisa membantu mewujudkan mimpinya. ”Mulai sekarang, teman-teman yang baru bergabung silakan memupuk mimpinya. Tanamkan mimpinya, tulis mimpinya, karena kalau cuma di angan-angan saja biasanya akan terpendam,” ungkapnya.
Menurut Eka, Kelompok Belajar (Pokjar) Mandiri Sahabatku pada prinsipnya merupakan praktek dari teori-teori. Diharapkan, saat pulang ke kampung halaman, PMI yang sudah mengikuti Mandiri Sahabatku bisa membuka usaha dan menerapkan ilmu yang sudah didapat.
”Bagaimana pun enaknya di negeri orang, lebih enak tinggal di negeri sendiri. Lantas, bagaimana negeri kita bisa membuat nyaman untuk ditinggali? Jawabannya adalah dengan memberikan kontribusi untuk membangun perekonomian Indonesia. Perekonomian bisa dibangun dengan apa? Dengan kita melakukan kegiatan ekonomi yang diajarkan di Mandiri Sahabatku, yakni bagaimana kita memanfaatkan sumber daya yang kita miliki, mulai dari pengetahuan, keterampilan, waktu, dan juga biaya. Tapi biaya bukan utama. Ia akan datang sendiri jika kita memiliki niat yang kuat,” jelas Eka Fitria. [hanna]