Pemerintah Beri Atensi Terhadap Seorang PMI yang Menjadi Korban Penembakan Orang Tak Dikenal
JAKARTA – Kabar duka kembali tersiar dari tengah tengah kalangan pekerja migran Indonesia (PMI), seorang PMI ditemukan tak bernyawa dengan luka tembakan dibeberapa area vitalnya.
PMI tersebut diketahuo bekerja di perkebunan Sawit, di Kuching Malaysia.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching terus memonitor penanganan kasus seorang Pekerja Migran Indonesia asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) bernama Gafur yang meninggal dunia tertembak di kebun sawit Simpang Ngu, Niah, Miri, Sarawak, Malaysia.
Konsul Jenderal Republik Indonesia Kuching, R. Sigit Witjaksono, menyatakan bahwa jenazah baru diautopsi oleh aparat kepolisian setempat pada Kamis (1/8).
Sigit mengatakan, staf teknis Polri dan tim perlindungan di KJRI Kuching masih terus memonitor lebih lanjut penanganan kasus tersebut.
Kepala Polisi Daerah (KPD) Miri, Alexson Naga Chabu, membenarkan pihaknya menerima satu laporan dari seorang warga asing pada Senin (29/7) sekitar pukul 20.00 waktu setempat berkaitan dengan kasus penemuan mayat laki-laki di kawasan perkebunan sawit swasta, Sepupok, Niah, Miri, Sarawak, Malaysia.
Investigasi awal dari polisi setempat mendapati jenazah diyakini adalah warga asing. Namun demikian, tidak disebutkan asal negaranya.
Pihak kepolisian setempat masih mencari tersangka, saksi, dan keterangannya dalam kejadian itu, serta barang bukti untuk membantu proses penyelidikan. Surat penyidikan telah dibuka dan penyidikan dilakukan berdasarkan Pasal 302 Kanun Keseksaan (KUHP).
Laporan Utusan Borneo, berdasarkan keterangan KPD Miri, menyebutkan bahwa warga asing tersebut meninggal dengan luka tembak pada beberapa bagian tubuh di kawasan kebun sawit swasta. Korban yang berusia 40 tahun mengalami luka tembak pada dahi, mata, leher, dan perut.
Pekerja migran Indonesia asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), bernama Gafur, meninggal dunia setelah ditembak di kebun sawit Simpang Ngu, Niah, Miri, Sarawak, Malaysia. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching terus memantau perkembangan penanganan kasus tersebut.
Dilansir dari Antara pada Jumat (2/8/2024), Konsul Jenderal Republik Indonesia Kuching, R. Sigit Witjaksono, mengatakan jenazah korban dilakukan autopsi oleh aparat kepolisian setempat pada Kamis (1/8). Ia juga menyatakan bahwa staf teknis Polri dan tim perlindungan di KJRI Kuching masih terus memonitor lebih lanjut penanganan kasus tersebut.
Kronologi Kejadian
Kepala Polisi Daerah (KPD) Miri, Alexson Naga Chabu, dalam pernyataannya membenarkan bahwa pihaknya telah menerima satu laporan dari seorang warga asing pada Senin (29/7) sekitar pukul 20.00 waktu setempat (pukul 19.00 WIB) berkaitan dengan kasus penemuan mayat laki-laki di kawasan perkebunan sawit swasta, Sepupok, Niah, Miri, Sarawak.
Investigasi awal dari polisi setempat mendapati jenazah diyakini adalah warga asing. Namun, tidak disebutkan asal negaranya.
Saat ini, pihak kepolisian setempat masih terus mencari tersangka, saksi, dan barang bukti yang dapat membantu proses penyelidikan. Surat penyidikan telah dibuka dan penyidikan dilakukan berdasarkan Pasal 302 Kanun Keseksaan (KUHP).
Laporan Utusan Borneo menyebutkan bahwa warga asing tersebut meninggal dengan luka tembak pada beberapa bagian tubuh di kawasan kebun sawit swasta. Korban berusia 40 tahun tersebut mengalami luka tembak pada dahi, mata, leher, dan perut. Jenazah korban kemudian dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat untuk memastikan penanganan kasus ini berjalan dengan baik. KJRI juga memberikan bantuan dan perlindungan kepada keluarga korban di Indonesia. Selain itu, pihak KJRI memastikan bahwa segala proses hukum terkait kasus ini akan diikuti dengan seksama.
Konsul Jenderal Republik Indonesia Kuching, R. Sigit Witjaksono, mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian ini dan berjanji akan terus memantau perkembangan penyelidikan hingga tuntas. Ia juga mengimbau kepada seluruh Pekerja Migran Indonesia di Malaysia untuk selalu berhati-hati dan waspada dalam bekerja serta menjaga komunikasi dengan pihak KJRI.
Kasus penembakan terhadap Pekerja Migran Indonesia bernama Gafur di kebun sawit Simpang Ngu, Niah, Miri, Sarawak, Malaysia, menambah daftar panjang permasalahan yang dihadapi oleh pekerja migran di luar negeri.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan dan pengawasan yang lebih ketat terhadap pekerja migran.
Pihak KJRI Kuching dan kepolisian setempat masih terus bekerja sama untuk mengungkap pelaku dan motif di balik penembakan tersebut.
Harapan besar masyarakat Indonesia adalah agar kasus ini segera terungkap dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Selain itu, diharapkan juga adanya langkah-langkah preventif yang lebih baik untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali di masa depan. []