Pemerintah Lakukan Ini Agar PMI Bisa Kerja di Tanah Air
2 min readHONG KONG – Pemerintah bertekad terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Tujuannya, agar tercipta lapangan kerja, sehingga seluruh warga Indonesia tidak perlu lagi bekerja di luar negeri.
Pada saat acara Temu Kangen Presiden RI dan Ibu Negara di Hall 8 Asia World Expo, Minggu (30/4), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyampaikan bahwa saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di urutan ketiga di dunia, hanya kalah tinggi dari Indian dan Republik Rakyat Tiongkok (China). “Ekonomi dunia memang saat ini sedang dalam kondisi tidak baik. Tetapi Alhamdulillah, pertumbuhan (ekonomi) negara kita masih masuk 3 besar negara-negara di dunia,” ujarnya.
India, sebagai yang tertinggi, memiliki pertumbuhan ekonomi 7,9 persen, disusul China di tempat kedua dengan 6,7 persen. Sedangkan Indonesia, yang berada di urutan ketiga, pertumbuhan ekonominya 5,18 persen.
“Ini akan terus kita perbaiki, agar tercipta lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya di negara kita, Indonesia. Apabila nantinya kita semuanya bekerja keras dan pertumbuhan ekonomi kita bisa naik, di atas China dan India, saya kira kesempatan kita semua untuk bisa kerja di Tanah Air kita, Indonesia,” kata Jokowi.
Oleh sebab itu Indonesia sekarang sedang giat membangun infrastruktur di Tanah Air. Baik yang berupa jalan tol, pelabuhan, airport, dan pembangkit listrik.
“Untuk apa semuanya itu? Agar investasi, agar industri-industri semuanya masuk ke negara kita, Indonesia, karena fasilitasnya telah disiapkan oleh negara terlebih dulu,” ujar Presiden.
Siang-Malam Bangun Tol Trans Sumatera
Presiden Jokowi menyontohkan, pembangunan jalan tol Trans Sumatera yang membentang dari Lampung hingga Aceh. “Dimulai dari 2 tahun lalu, dikerjakan pagi, siang, dan malam tiada henti,” ujarnya.
“Yang dibangun bukan di Jawa saja, tapi di luar Jawa juga terus kita bangun,” ujar Jokowi.
Kemudian, Pemerintah jujga sudah mempercantik wilayah-wilayah pinggiran, dengan membangun pos-pos perbatasan. “Yang dulu sama sekali tidak diurus. Sudah berubah total, sehinga wajah Indonesia menjadi sangat baik,” kata Presiden.
“Dulu, orang kita senengnya kalau berfoto di negara tetangga. Sekarang kebalik, mereka yang berfoto di tempat kita. Dulu jelek banget, mana mau orang berfoto di tempat kita? Begitu sekarang melihat kita baik, fotonya di tempat kita,” ujar pria asal Solo itu.
Harga BBM di Jawa dan Papua Sama
Dalam rangka mengimplementasikan sila kelima Pancasila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, Pemerintah telah menyamakan harga bahan bakar minyak (BBM) di sleuruh Indonesia. “Dulu, harga BBM di Jawa Rp6.450 (per liter), di Papua, Wamena, Puncak, harganya Rp60 ribu sampai Rp100 ribu. Di mana keadilannya?” kata Jokowi.
Tapi sejak 6 bulan lalu, harganya sudah disamakan. Yakni, Rp6.450 per liter.
“Negara kita ini negara kesatuan. Kalau harga di barat Rp6.450, maka di timur dan di tengah juga Rp6.450. Nyatanya, ini bisa dilakukan. Berpuluh-puluih tahun sbelumnya, tak pernah diperhatikan,” ujarnya. [Razak]