Penasaran Apakah Masih Bisa Ereksi ? Begini yang Terjadi Pada Pria yang Dikebiri
JAKARTA – Mencegah kehamilan salah satunya dapat dilakukan dengan kebiri atau vasektomi pada laki-laki. Namun, tak sedikit pria khawatir akan kehilangan gairah seksnya setelah dikebiri.
Dilansir dari Viva.co.id, sterilisasi pria, atau Vasektomi, adalah metode kontrasepsi permanen yang dilakukan di sisi pria. Dan itu dianggap sebagai salah satu operasi kecil yang tidak memakan waktu lama untuk bertahan, hanya 2-3 hari, pria dapat kembali ke kehidupan normal.
Metode sterilisasi: Dokter memotong saluran sperma. Saluran sperma berfungsi untuk mengangkut sperma dari testis ke sel sperma yang terletak di belakang kelenjar prostat.
Alasan mengapa sterilisasi pria adalah kontrasepsi:
- Saat berhubungan intim dan mencapai klimaks.
- Ada ejakulasi tapi tidak ada sperma.
- Tidak terjadi pembuahan pada tubuh wanita.
- Tidak menyebabkan kehamilan atau memiliki ahli waris.
Dikutip dari Health.detik.com, seorang pria di Massachusetts mengalami kecanduan seks. Dengan sukarela ia minta dikebiri karena kebiasaannya mengencani pekerja seks telah mengancam keharmonisan rumah tangga yang telah dibinanya selama 45 tahun.
Menurut pengakuannya, ketertarikan untuk berhubungan seksual bagaimanapun tetap ada. Yang berubah adalah, obsesi atau keinginan menggebu untuk menyalurkan gairah seksualnya tidak pernah lagi ia rasakan.
Kadar testosteron yang lebih rendah menekan pikiran-pikiran tentang seks pada level minimal. Namun keputusan untuk menjalani kastrasi atau kebiri bukan tanpa risiko. Dalam jangka panjang, kadar testosteron yang rendah akan meningkatkan risiko pengeroposan tulang atau osteoporosis.
Untuk membantu mengurangi risiko tersebut, pria ini harus mengonsumsi kalsium dan obat anti-pengeroposan-tulang.
Jadi, secara seksual, seorang pria yang dikebiri tetap bisa memiliki ereksi yang normal sebagaimana layaknya pria yang tidak dikebiri. Hanya saja, fungsi kesuburannya yang tidak ada. []