Pensiun Jadi PMI, Kerjaannya Tiap Hari “Remas Remas” Susu, Cuannya Belasan Juta Perminggu

JAKARTA – Kisah sukses mantan pekerja migran Indonesia (PMI) yang berhasil mendirikan usaha peternakan di Banyuwangi menarik untuk diulas. Jarot Setiawan pernah dua kali berangkat ke Taiwan untuk bekerja sebelum akhirnya berternak kambing.
Melansir laman resmi Pemkab Banyuwangi (30/10/2024), Jarot mengatakan dia pernah bekerja di negara tersebut pada 1999-2002 dan 2006-2009, dia bekerja sebagai tukang las. Sepulangnya ke Indonesia, dia sempat bertani jeruk.
Namun pada akhirnya Jarot memilih untuk berternak kambing perah sejak 2016 sampai hari ini. Dia memanfaatkan lahan bekas kebun jeruk di desanya untuk berternak. Saat ini Jarot telah memiliki 200 kambing.
Setiap kambing bisa menghasilkan susu sebanyak 1-2 liter per hari. Sementara total 200 ekor kambing perahnya dapat menghasilkan susu sebanyak 700-1.000 liter setiap minggunya. Kini, Jarot telah menjadi pemasok susu kambing.
Usahanya ini berkembang dengan baik, karena masyarakat mulai berminat dengan susu kambing. Harga jual susu kambing juga relatif lebih mahal dibanding harga susu sapi. Jarot mengirimkan susu setiap minggu ke supplier pabrik susu di Yogyakarta dan Semarang.
Dia menjual susu kambing dengan harga Rp16.000 per liternya. Jika dalam seminggu Jarot selalu menjual 700-1.000 liter susu, maka penjualan yang diperolehnya adalah Rp11,2 juta sampai dengan Rp16 juta per minggu.
Keberhasilan Jarot mendirikan usaha peternakan kambing perah ini mendapatkan pujian dari pemda setempat. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memuji upaya Jarot untuk melakoni bisnis susu selain sapi.
Bagaimana tidak, kerjaannya setiap hari meremas remas susu, tapi belasan juta cuannya dia kantongi setiap minggu.
“Kisah sukses mas Jarot dalam usaha susu kambing perah ini bisa jadi inspirasi anak-anak muda setempat. Merintis usaha dari nol, hingga kini menjadi salah satu pemasok susu kambing,” kata Ipuk.