July 30, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Perbaiki Kompetensi PMI, KemenP2MI Pererat Hubungan Kerjasama dengan Jepang

2 min read

JAKARTA – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) melakukan audiensi  dengan Kawan Study, perwakilan perusahaan penempatan pekerja migran di Jepang dan juga perwakilan Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI) di Kantor KemenP2MI, Senin (28/07/2025).

Wakil Menteri (Wamen) P2MI, Dzulfikar Ahmad Tawalla, menyampaikan komitmen KemenP2MI untuk melindungi pekerja migran melalui peningkatan kompetensi.

“Kementerian ini menganut satu hal, bahwa muara dari pelindungan adalah penyiapan kompetensi dan skill calon pekerja migran,” ungkap Dzulfikar.

Wamen Dzulfikar juga menyinggung Jepang sebagai negara penempatan yang tergolong jarang terjadi persoalan. “Salah satu evaluasi dari Dirjen Pelindungan mengenai penempatan di Jepang dengan berbagai skema adalah negara yang paling minim persoalan. Ini adalah hal yang penting bagi calon pekerja migran yang ingin mencari peluang pekerjaan ke Jepang,” tambahnya.

Perwakilan dari Jepang CEO Liberty, Fukuoka Yamaguchi Kohei, menyampaikan kurangnya pekerja di Jepang.

“Saking kurangnya tenaga kerja di Jepang, sampai banyak perusahaan yang mulai bangkrut karena tidak adanya orang. Indonesia sudah seperti keluarga sendiri, karena itu kami akan berusaha mencarikan tempat kerja yang terbaik untuk orang Indonesia yang ingin bekerja di Jepang. Terima kasih banyak atas kesempatan hari ini,” jelas Fukuoka.

CEO dari Kawan Study, Arjun Roy, mengungkapkan kebutuhan pekerja migran dari Indonesia yang mayoritas muslim.

“Kami berusaha bekerja sama dengan perusahaan Jepang yang mengerti orang Indonesia. Mereka mengerti kalau orang Indonesia mayoritas Islam, mereka perlu sholat, tidak boleh melepas hijab dan lain-lain. Membangun sistem penempatan pekerja migran di Jepang dengan pelatihan berkualitas dan integrasi budaya yang mempertimbangkan kebutuhan agama, seperti waktu sholat yang diperhatikan, makanan halal, dan budaya kerja Jepang yang saat ini sedang menjadi concern juga,” ujar Arjun.

Pada kesempatan itu, juga ditanda tangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Kawan Study, perwakilan HIPKI, dan perwakilan Jepang tentang penempatan pekerja migran dengan memperhatikan akomodasi yang mendukung kebutuhan pekerja migran di Jepang, yang disaksikan langsung oleh Wamen Dzulfikar. []

Advertisement
Advertisement

Leave a Reply