November 12, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Peredaran Kosmetik dan Herbal Ilegal Semakin Marak di 2025

3 min read

JAKARTA – Maraknya produk perawatan tubuh dan herbal yang dijual di marketplace membuat konsumen semakin sulit membedakan mana yang legal dan aman.

BPOM kembali merilis temuan terbaru, yaitu 15 obat herbal dan 23 kosmetik yang terbukti mengandung bahan berbahaya dan berpotensi merusak ginjal serta organ vital lainnya.

Ledakan Produk Ilegal di Pasar Daring

Lonjakan iklan herbal dan skincare glowing di marketplace makin sulit dikontrol, karena pelaku bisa berganti akun dan toko dalam hitungan menit.

BPOM mencatat pola pemasaran produk ilegal ini konsisten memanfaatkan platform daring, terutama lewat testimoni palsu dan FOMO harga murah.

Banyak produk juga diklaim natural untuk membangun rasa aman palsu, padahal justru mengandung BKO hingga bahan berbahaya.

Situasi ini membuat risiko paparan bahan kimia yang merusak ginjal dan organ lain menjadi jauh lebih tinggi bagi konsumen yang tidak teliti.

Herbal Stamina dan Pelangsing Ditemukan Mengandung Zat Berbahaya

Dalam temuan BPOM tahun 2025, ada 15 produk obat herbal ilegal yang teridentifikasi mengandung bahan kimia obat (BKO) berbahaya.

Sebagian besar merupakan produk pelangsing, stamina, dan jamu diet yang dijual luas secara daring. Dari 15 produk tersebut, sibutramin mendominasi temuan pada produk pelangsing seperti JD Jamu Diet, Jamu Diet Dosti ng, Obat Diet Dokter, Beauty Slim, hingga Obat Diet Herbal.

Sementara itu, sildenafil sitrat ditemukan pada produk stamina pria seperti Super Tonik Madu Kuat, Kopi Stamina Agam Perkasa, Jrenk Jos X, hingga Kopi Rempah Cap Luwak Cobra.

Ada pula temuan kandungan parasetamol, ibuprofen, dek sa metason, hingga natrium diklofenak pada produk Chang Sanx, Tokcer, Sari Daun Kelor, Buah Merah Rimba, dan Garciana Tokcer.

Menariknya, beberapa produk masih mencantumkan nomor izin edar palsu atau menggunakan nomor izin dari instansi lain untuk mengelabui konsumen.

Secara pola, data ini menegaskan bahwa BKO paling banyak diselipkan pada dua kategori: pelangsing dan stamina pria, karena keduanya memiliki demand besar dan high-conversion di marketplace.

Kosmetik Pemutih dan Cream Malam Masih Mengandung Merkuri

Daftar 23 kosmetik yang dinyatakan berbahaya oleh BPOM pada tahun 2025. Mayoritas produk yang ditemukan merupakan krim pemutih, cream malam, lotion brightening, hingga serum yang dijual dengan klaim glowing dan whitening.

Dari 23 produk tersebut, merkuri menjadi bahan berbahaya yang paling dominan ditemukan mulai dari DINDA SKINCARE Lotion Booster Brightening, hingga deretan R&D GLOW series seperti Premium Day Cream, Premium Face Toner, dan Premium Night Cream.

Selain merkuri, terdapat pula temuan hidrokuinon pada beberapa produk seperti ELBYCI Night Cream Platinum, SN Glowing Brightening Night Cream, dan TINA BEAUTY Night Lotion Premium.

Pewarna sintetik berbahaya juga ditemukan pada produk kategori eyeshadow dan lipstik seperti AL-LATIF Henna Nail Polish, PINKFLASH Pan Eyeshadow, hingga SALSA Matte Lipsticks Scarlet O9. Bahkan beberapa palette SALSA tercatat menggunakan kombinasi dua pewarna kimia berbahaya sekaligus: Merah K3 dan Merah K10.

Temuan ini menunjukkan polabahwa kosmetik pemutih dan pewarna makeup memiliki risiko tertinggi dalam penggunaan bahan kimia terlarang.

Produk-produk ini sebagian besar menyasar segmen konsumen muda yang ingin hasil instan dan sering dipromosikan melalui media sosial.

Kasus ini mengingatkan bahwa glowing cepat selalu ada harga kesehatan yang harus dibayar. Konsumen perlu lebih kritis membaca izin edar dan komposisi, sebelum membeli produk dengan janji instan di marketplace. []

Sumber Good Stats

Advertisement
Advertisement

Leave a Reply