April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Perempuan Cenderung Menjadi Alamat Kesalahan Saat Tidak Punya Anak, Padahal . . .

2 min read

JAKARTA – Hampir semua pasangan suami istri ingin memiliki anak. Namun sayang,  idak semua pasangan diberi kemudahan untuk memiliki keturunan.

Perempuan kerap kali disalahkan ketika pasangan tidak memiliki anak atau momongan. Orang tua laki-laki kerap kali menyalahkan menantunya ketika mereka tidak bisa memberikan cucu.

Belum lama ini pembicaraan antara seorang dokter dan seorang ibu yang membawa menantunya konsultasi ke dokter kandungan viral di media sosial.

Dalam perbincangan tersebut seorang ibu mengeluhkan kepada sang dokter bahwa menantunya tidak hamil-hamil, padahal sudah periksa ke dokter.

Lantaran kesal dengan ibu tersebut karena memojokan menantunya, dokter  tersebut menyarankan ke ibu itu agar menantunya ganti suami.

“Oh gitu? Kalau gitu coba diganti suaminya, mantunya sehat kok bu,” jawab dokter tersebut.

Pembicaraan mereka terdengar pasien lain karena ruangan dokter terbuka. Hal ini telah membuat warganet memuji sang dokter.

Jika berbicara soal kemandulan, tentu tidak bisa perempuan saja yang disalahkan. Karena pria juga bisa jadi penyebab pasangan tidak bisa memiliki anak.

dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, juga mengomentari hal tersebut. Menurutnya, perempuan tidak bisa disalahkan, karena penyebab bisa dari laki-laki.

“Yang namanya mempunyai keturunan pasti harus dilihat dari pihak penyumbang sel telur dan sel sperma,” jelas dr. Dinda, Rabu (11/01/2023).

Menurutnya, ketika pasangan sulit mendapatkan anak, baik suami atau istri harus sama-sama mencari penyebabnya.

“Harus dicari tahu penyebabnya, apakah ada masalah di spermanya, atau ada masalah di sel telurnya, atau ada masalah di lokasi pembuatan waktu pertemuan antara sel telur dan sel spermanya,” jelasnya.

Baik laki-laki atau perempuan harus sama-sama berjuang dan tidak saling menyalahkan saat belum diberi momongan.

Pasangan juga harus menjelaskan kondisi tersebut dengan keluarga besar mereka, agar mereka paham dan bisa saling memberi semangat. []

Advertisement
Advertisement