Peringati Hari Tani, PILAR Hong Kong Harap Pemerintah Perhatikan Nasib Petani
HONG KONG – Berada jauh dari Tanah Air, Indonesia, tidak membuat Pekerja Migran Indonesia (PMI), khususnya anggota organisasi Persatuan Buruh Migran Indonesia Tolak Overcharging (PILAR), untuk tetap memperingati Hari Tani yang jatuh pada tanggal 24 September.
Sumber Sulistyowati mewakili PILAR, kepada Apakabar Online menyampaikan acara tersebut diharapkan agar PMI tetap bisa menyuarakan ketidakadilan, jangan mudah putus asa di manapun berada, karena menurutnya perubahan harus di mulai dari diri masing-masing. Berdasarkan pengalamannya juga, Sumber menyampaikan bahwa perekonomian keluarga PMI yang mata pencaharian sebagai petani sangat terpuruk, bahkan bisa dikatakan bisa untuk makan sehari-hari saja sudah bersyukur.
“Menurut saya justru dari pengalaman saya pribadi banyak ruginya, pertama saat mau menabur benih saja harus mencari bibit unggul sudah harus keluar uang. Menyediakan tempat ( winih pari ) juga harus cukup air, dan kadang musim Dd Indonesia tidak menentu kalau pas kemarau, maka harus melakukan pengairan, keluar uang lagi,” ungkapnya.
“Belum lagi pas mau tandur, mau panen hama yang menyerang, perawatannya saat menuju panen bener bener mengeluarkan banyak Biaya. Pupuk tidak murah, setelah panen pun hasilnya tak sebanding dengan pengeluaran yang selama dipakai proses, belum membayar pekerjanya.” lanjut Sumber.
Maka dari itu, Sumber mewakiki anggota PILAR Hong Kong berharap kepada pemerintah Indonesia memberikan subsidi gratis bagi petani dan memperhatikan harga pupuk, alat-alat pertanian yang murah agar petani tidak semakin terbebani dengan biaya untuk mengelola tanaman tersebut, serta memberikan harga tinggi kepada hasil pertanian dari para petani.
“Stop import hasil pertanian dari luar negeri. Maksimalkan hasil panen dalam negeri agar petani sejahtera dan bisa menikamati hasil selama ini petani kelola dengan jerih payahnya selama ini.” Tutur Sumber mengakhiri obrolan bersama Apakabar Online.
Acara yang digelar di lapangan rumput dan diguyur hujan deras di taman Victoria pada Minggu (12/09/2021) ini juga dimeriahkan dengan pagelaran seni budaya, lomba orasi yang bertujuan untuk mendidik dan melatih anggota untuk belajar speak out terkait tentang tuntutan, perjuangan bersama PILAR selama ini. dan ditutup dengan pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah. []