Pertanyaan Kubur dan Cara Agar Bisa Menjawab Dengan Benar
JAKARTA – Sebagai umat Islam tentu harus beriman atau memercayai adanya alam kubur. Alam kubur disebut juga alam barzakh. Dari segi bahasa, ‘barzakh’ berarti ‘pemisah’. Para ulama mengartikan alam barzakh sebagai ‘periode antara kehidupan dunia dan akhirat’.
Di alam kubur memungkinkan seseorang untuk melihat kehidupan dunia dan akhirat. Dikutip dari Orami.co.id, Prof Quraish Shihab menggambarkannya seperti berada dalam ruangan terpisah yang terbuat dari kaca.
Para penghuni alam kubur, menurut Quraish Shihab, dapat melihat hari kemudian, dan juga jika melihat ke belakang, mereka akan melihat orang yang masih hidup.
Quraish Shihab mengingatkan bahwa harus dipahami, kubur yang dimaksud bukan sebidang tanah tempat jasad dikuburkan, tetapi satu alam yang tidak diketahui persis bagaimana keadaannya.
Penjelasan tentang alam barzakh, terdapat dalam banyak hadis Rasulullah SAW. Misalnya hadis yang diriwayatkan dari Abu Sa’id, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
Artinya: “Sesungguhnya kubur itu tak ubahnya bagaikan taman dari taman-taman surga atau lubang dari lubang-lubang neraka.” (HR Tirmidzi).
Walaupun hadis tersebut dikatakan lemah oleh para ulama, menurut Muhammad Ahmad al-‘Amari, akan tetapi maknanya sahih.
Hal ini juga sesuai dengan yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an.
Artinya: “Dan Fir’aun beserta kaumnya (mereka) dikelilingi oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): ‘Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.” (QS Ghaafir: 45-46).
Rasulullah SAW dalam doanya sering meminta perlindungan kepada Allah SWT dari azab kubur. Seperti salah satu hadis dari Aisyah RA.
“Aisyah mengatakan: “Tidak pernah saya melihat Rasulallah SAW mengerjakan sebuah salat melainkan pasti meminta perlindungan kepada Allah dari azab kubur.” (HR Bukhari).
Pertanyaan di Alam Kubur
Mengutip Nu online, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, bahwa ketika seseorang telah dibaringkan di dalam kubur dan para pengantar telah meninggalkannya, maka dua malaikat yakni Munkar dan Nakir akan datang.
Selain mendatangi jasad di alam kubur, Malaikat Munkar dan Nakir juga akan menanyakan tentang tiga hal pokok, yakni terkait siapa Tuhannya, apa agamanya, dan siapa nabinya.
Hadits tersebut sebagaimana diriwayatkan dari Al-Barra’ bin Azib:
Dalam beberapa riwayat dikatakan, ketiga pertanyaan pokok tersebut diikuti dengan tiga pertanyaan berikutnya sehingga berjumlah enam pertanyaan yaitu:
- Man rabbuka? (Siapa Tuhanmu?)
- Ma dinuka? (Apa agamamu?)
- Man nabiyyuka? (Siapa nabimu?)
- Ma kitabuka? (Apa kitabmu?)
- Aina qiblatuka? (Di mana kiblatmu?)
- Man ikhwanuka? (Siapa saudaramu?)
Meski pertanyaan tersebut tampak sepele untuk dijawab, sebenarnya tidak demikian, sebab semua bergantung amal masing-masing semasa hidup.
Pasalnya, saat seseorang sudah dibaringkan di alam kubur, nantinya akan sendirian tanpa seorang pun menemani.
Kedua malaikat kemudian mengajukan keenam pertanyaan di atas. Mereka yang senantiasa melaksanakan salat lima waktu, terlebih yang suka salat berjamaah di masjid, sesungguhnya telah memegang kunci sukses menjawab keenam pertanyaan itu. []