Populasi Lansia Semakin Tinggi, Jepang Serius Mewujudkan Masyarakat Ramah Demensia
HONG KONG – Pemerintah Jepang menyusun draf rencana untuk mendorong langkah-langkah yang ditujukan untuk membangun masyarakat yang menyediakan dukungan dan harapan lebih besar kepada orang-orang dengan demensia.
Draf tersebut didasarkan pada premis bahwa siapa pun dapat terserang demensia saat jumlah orang yang mengidap kondisi tersebut di Jepang meningkat seiring populasi yang menua.
Draf rencana itu menguraikan langkah yang disebut pemerintah sebagai “pandangan baru terhadap demensia” yang akan memungkinkan orang-orang untuk terus tinggal di area yang mereka kenal dan memberi harapan, bahkan setelah mereka menunjukkan gejala.
Dalam draf tersebut ditetapkan empat tujuan, termasuk menghormati keinginan pasien demensia dalam kehidupan sehari-hari serta memungkinkan masyarakat memanfaatkan pengetahuan dan teknologi baru yang terkait dengan demensia.
Dikatakan juga penting untuk menetapkan indikator guna menilai dampak langkah-langkah yang diusulkan, seperti apakah pemahaman publik mengalami kemajuan, serta untuk memastikan langkah-langkah tersebut dilaksanakan dengan benar, dan untuk meninjau rencana tersebut berdasarkan evaluasi ini.
Menurut perkiraan, terdapat lebih dari 10 juta orang lanjut usia dengan gangguan kognitif ringan pada 2022. Satu dari sekitar 3,6 lansia dikatakan menderita demensia atau kemungkinan akan mengalami gejala.
Kepercayaan yang mengakar kuat bahwa gangguan tersebut merenggut kemampuan seseorang untuk memahami berbagai hal membuat penderitanya sulit menerima bahwa mereka menderita demensia, yang dapat mengakibatkan isolasi sosial.
Draf rencana tersebut akan menjadi kebijakan dasar bagi langkah-langkah pemerintah dalam menangani demensia. Rencana itu kemungkinan akan disetujui secara resmi dalam rapat kabinet pada Selasa (03/12/2024) pekan depan. []