PPKM Diperpanjang Sampai 6 September dengan Variasi Level
JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk kembali memperpanjang kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1-4. Aturan perpanjangan dimulai 31 Agustus 2021 hingga 6 September 2021.
“Atas kerja keras seluruh pihak dan ridho Allah SWT dalam seminggu terakhir terjadi tren perbaikan situasi Covid-19. Tingkat positivity rate terus menurun dalam tujuh hari terakhir. Tingkat keterisian RS makin membaik, rata-rata BOR 27 persen. Untuk itu, pemerintah memutuskan untuk mulai 31 Agustus-6 September 2021 sebagai berikut,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jakarta, Senin (30/08/2021).
Jokowi menerangkan, untuk wilayah Jawa-Bali, ada tambahan aglomerasi PPKM Level 3 yakni Malang Raya dan Solo Raya. Sehingga, wilayah yang masuk PPKM Level 3 pada penerapan pekan ini adalah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya, Malang Raya, dan Solo Raya.
“Untuk Semarang Raya berhasil turun ke Level 2,” paparnya.
Sehingga, kata Jokowi, secara keseluruhan di Jawa-Bali ada perkembangan cukup baik. Level 4 dari 51 kabupaten/kota menjadi 25 kabupaten/kota.
Level 3 dari 67 kabupaten/kota menjadi 76 kabupaten/kota.
Level 2 dari 10 kabupaten/kota menjadi 27 kabupaten/kota.
Untuk wilayah di luar Jawa-Bali juga terjadi perbaikan. Jokowi memaparkan, Level 4 dari 7 provinsi menjadi 4 provinsi.
Level 4 dari 100 kabupaten/kota menjadi 85 kabupaten/kota.
Level 3 dari 234 menjadi 232 kabupaten/kota.
Level 2 dari 48 kabupaten/kota menjadi 68 kabupaten/kota. Kemudian level 1 dari tidak ada kabupaten/kota menjadi 1 kabupaten/kota.
Lebih lanjut Jokowi menerangkan, hasil evaluasi juga menunjukkan penerapan protokol kesehatan di beberapa sektor juga memperlihatkan hal cukup baik.
“Untuk itu, pemerintah kembali melakukan peneysuaian yang akan dijelaskan rinci oleh Menko dan menteri terkait,” jelasnya.
Menanggapi hal demikian, tanggapan wargapun beragam.
Rika, seorang pedagang nasi pecel malam yang biasa berjualan di salah satu jalan protokol Kota Madiun menanggapi hal tersebut dengan ungkapan biasa saja.
“Gak kaget mas, sudah terbiasa dengan penderitaan” ungkap Rika
Sementara itu, Rudi, warga Nganjuk yang berprofesi sebagai suplier minuman kemasan ke warung-warung angkringan mengaku sudah jenuh dengan pembatasan selama ini.
“Karep-karepmu kono, penting bahagia” ungkap Rudi. []