Praktisi Terapis SPA Indonesia Siap Bersaing di Pasar Dunia

JAKARTA – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) akan fokus pada pengembangan spa therapist sebagai salah satu potensi penempatan pekerja migran di sektor hospitality.
Menurut Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, salah satu upaya yang dilakukan yaitu mengunjungi berbagai lembaga pelatihan kerja (LPK) yang fokus pada profesi spa terapis profesional.
Misalnya Mandara Spa Training Centre, Nirvana Bali Spa dan Bali Saraswati Spa Academy.
“Berdasarkan masukan dari para dubes (duta besar) kita yang pernah saya temui, spa terapis menjadi sektor yang perlu kita seriusi,” tegasnya di Bali, Rabu (28/5/2025).
Kehadiran Wamen Christina di beberapa LPK yang fokus pada pengembangan sektor spa terapis di Bali itu untuk melihat proses pelatihannya, kurikulumnya, hingga penempatan lulusan akademi tersebut selesai menjalani pelatihan.
“Kita ingin mereka yang sudah menjalani pelatihan untuk juga siap bekerja di luar negeri, tidak hanya di hotel-hotel di dalam negeri saja,” kata dia.
Selain kunjungan ke lembaga pelatihan kerja, Wamen Christina mengaku akan menggandeng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk meningkatkan branding spa terapis.
Apalagi selama ini, branding spa terapis di luar negeri masih didominasi oleh Thailand.
“Padahal Indonesia bisa juga mengambil peluang ini, diperlukan branding dan upaya yang lebih strategis dari pemerintah,” ungkap Wamen Christina.
Ia juga mengingatkan LPK-LPK sektor hospitality untuk menambah kurikulum bahasa special purpose, yang bisa disesuaikan dengan negara-negara penempatan nantinya.
“Penguasaan bahasa asing menjadi faktor penting dalam menjawab kebutuhan pasar kerja global, seperti Jepang dan negara-negara berbahasa Inggris,” imbuh Wamen Christina Aryani. []