Proses Pencarian Resmi Dihentikan, Banaran Ditinggalkan Tim SAR Dan Relawan
2 min readPonorogo – Dampak dari dahsyatnya longsor susulan pada Minggu (09/04) kemarin membuat para pemangku tugas proses penanganan dan pencarian korban bencara longsor Banaran melakukan koordinasi yang menghasilkan sebuah keputusan penting. Keputusan tersebut adalah dihentikannya secara permanen proses pencarian korban, mengingat sulitnya medan serta kondisi medan yang membahayakan tim pencari.
Disamping hal tersebut, proses pencarian dengan menggali lokasi longsor di sektor atas (sektor A dan B) yang diduga kuat menjadi titik terkuburnya korban dirasa semakin membahayakan perkampungan dibawahnya yaitu dusun Krajan.
“Mulai hari ini evakuasi saya hentikan saja seterusnya. Bukan penghentian sementara,” kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni dikonfirmasi usai rapat koordinasi bersama tim SAR gabungan di posko induk tanggap darurat bencana di Desa Banaran.
Penghentian proses pencarian tersebut disusul dengan berangsur-angsur ribuan relawan dan personil tim SAR meninggalkan lokasi bencana longsor Banaran. Pantauan Apakabaronline.com sampai siang ini (10/04) akses menuju lokasi bencana ditutup bagi siapa saja dengan dijaga oleh beberapa personil aparat gabungan yang ditugaskan. Deretan posko relawan baik dari ormas maupun beberapa parpol tidak lagi terlihat. Demikian pula dengan hingar bingar arus kendaraan lapangan milik relawan dan tim SAR tiada terlihat seramai hari sebelum dinyatakan dihentikan.
Sampai dengan saat proses pencarian dinyatakan dihentikan permanen, jumlah korban meninggal yang berhasil ditemukan sebanyak 4 orang. Satu korban terakhir ditemukan beberapa jam sebelum longsor susulan terjadi. Dengan demikian, saat proses pencarian dihentikan, masih ada 24 korban hilang yang belum ditemukan.
Menanggapi hal ini, masyarakat desa Banaran, utamanya keluarga dan kerabat korban yang hilang menyatakan menerima dengan ikhlas keputusan tersebut setelah diberi pemahaman oleh Bupati, dan Kepala Desa.
Mulai hari ini, pemerintah Kabupaten Ponorogo akan melanjutkan proses penanganan pasca bencana dengan menugaskan tim dari Dinas Pekerjaan Umum guna menata material longsor bercampur lumpur serta melakukan normalisasi aliran sungai yang bersumber dari bawah Gunung Gede atau tak jauh dari titik lokasi longsoran utama.
Kepada Apakabaronline.com, beberapa relawan mengaku akan berpindah ke kawasan tanah rekah di Dayakan Badegan Ponorogo dan sebagian ada yang langsung ke lokasi longsor di wilayah kabupaten Nganjuk yang diinformasikan telah menelan korban hilang sebanyak 5 orang. Adegan dramatis mengiringi keberangkatan relawan dan tim SAR meninggalkan Banaran. Peluk haru antara relawan dengan warga serta derai air mata mengiringi keberangkatan rombongan meninggalkan Banaran. [Asa]