PT GAG, Perusahaan Nikel Perusak Lingkungan di Raja Ampat, Salah Satu Komisarisnya Muncul Nama Ketua PBNU

JAKARTA – Di tengah isu tambang nikel di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat Daya, Ketua PBNU, Ahmad Fahrur Rozi mendadak jadi sorotan.
Sebagai informasi, Ahmad Fahrul Rozi atau akbar dipanggil Gus Fahrur merupakan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Nama Ahmad Fahrur Rozi tertera sebagai Komisaris PT Gag Nikel, perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Pulau Gag, Raja Ampat.
Selain Ahmad Fahrur Rozi, PT Gag Nikel juga memiliki tiga komisaris lainnya ialah Lana Saria, Hermansyah, dan Saptono Adji.
Sebelumnya, Ketua PBNU yang akrab disapa Gus Fahrur itu pun sudah sempat buka suara tentang isu tambang nikel di Raja Ampat yang menyita perhatian publik itu.
Gus Fahrur pria kelahiran Desa Bululawang, Kabupaten Malang, 30 November 1971 mengatakan bahwa Pulau Gag bukan destinasi wisata, melainkan wilayah dengan izin usaha pertambangan resmi yang dikelola oleh PT Gag Nikel.
Gus Fahrur juga menegaskan bahwa foto dan video terkait kondisi Raja Ampat adalah hasil editan AI.
“Belakangan ini viral kampanye #SaveRaja Ampat dari Greenpeace yang menampilkan keindahan Piaynemo berdampingan dengan foto dan video tambang nikel di Pulau Gag. Selain itu, banyak foto hasil editan Al juga beredar luas. Akibat narasi ini, banyak yang mengira lokasi tambang berada di kawasan wisata,” tulis Gus Fahrur, dikutip Kilat.com dari Instagram @gus_fahrur.
Faktanya, kata Gus Fahrur, aktivitas tambang nikel berada di Pulau Gag yang jaraknya 40 kilometer dari destinasi wisata, yakni Piaynemo.
Pengasuh Pondok Pesantren ANNUR 1 Bululawang Malang juga mengatakan Pulau GAG adalah wilayah dengan izin usaha pertambangan resmi yang dikelola oleh PT GAG Nikel.Izin eksplorasi di pulau ini, lanjut Gus Fahrur, telah berlaku sejak 1998, dan ditetapkan sebagai IUP (Izin Usaha Pertambangan) sejak 2017.
Seperti diketahui Masa Kecil Gus Fahrur dididik oleh kakeknya KH. Anwar Nur, pendiri pesantren Annur Bululawang Malang dan ayahnya KH. Burhanuddin Hamid di lingkungan pesantren tersebut.
Dirinya juga pernah tercatat sebagai sekretaris lembaga Bahtsul Masail Pondok pesantren Lirboyo Kediri pada 1992-1994 dan sekretaris lembaga Bahtsul Masail di PCNU kab Malang tahun 1995-1998.
Gus Fahrur juga pernah aktif sebagai Wakil ketua asosiasi pondok pesantren NU SE Indonesia selama dua periode 1999 hingga 2010.
Jabatan terakir Gus Fahrur adalah Ketua Tanfidziah PBNU bidang keagamaan periode 2022-2027 di bawah Kepemimpinan KH. Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU. []