April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Pulang Dari Luar Negeri, Begini Kondisi Sawitri

2 min read

PURWAKARTA – Malang tak dapat ditolak, untung gagal diraih. Begitulah yang dialami Sawitri, warga  Kampung Nagrak Rt03/02 Desa Cicadas kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta, Jawa Barat. Pemilik nama lengkap Sawitri Tutwuri Handayani ini kelahiran 39 tahun silam ini hanya bisa pasrah dengan kondisinya.

10 tahun hasil kerinbgatnya bekerja di Kuwait, ludes untuk melakukan upaya pengobatan atas sakit yang dideritanya. Yah, Sawitri, oleh dokter divonis menderita tumor di perutnya. Akibatnya, dalam kondisi sudah tidak punya apa-apa, Sawitri hanya bisa duduk dan terbaring saja sehari-hari. Perutnya yang terus membesar membuat dirinya kian gusar memikirkan hari depan.

http://apakabaronline.com/akhir-derita-kadek-di-princes-margareth/

Sebagaimana diberitakan oleh Gapuraindonesia.com, sebelum menderita tumor Sawitri menuturkan, ia merupakan seorang TKW yang bekerja di Kuwait dari tahun 2007 hingga  pertengahan 2017 lalu, dan terpaksa pulang ke Indonesia karena ada kelainan diperutnya.

Kemudian ia memeriksakan diri ke rumah sakit swasta di Purwakarta, dan dinyatakan dokter yang memeriksanya bahwa diperutnya telah ada cairan, dan dianjurkan untuk dilakukan pengeluaran cairan tersebut dengan melalui proses selang dari hidung. Proses tersebut tidak berjalan lancar karena tidak ada cairan yang keluar.

Selanjutnya ia memutuskan pindah rumah sakit untuk diperiksa kembali, dan dokter yang memeriksa memvonisnya, dengan menderita penyakit kanker. Berharap sembuh setelah dua bulan pemeriksaan itu ia tinggal dirumah, namun perutnya semakin membesar bahkan menggerogoti tubuhnya yang tinggal hanya tulang dibalut kulit.

Sawitri memeriksakan kembali ke rumah sakit milik pemerintah di Purwakarta, dan dinyatakan menderita tumor dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

Dengan menggunakan kartu jaminan kesehatan BPJS dan juga bantuan sebesar 200 ribu dari Desa stempat, melanjutkan pemeriksaan ke RS Hasan sadikin, namun hanya berlangsung satu kali saja di Bandung itu bahkan hasil diagnosanya pun belum diambil karena tidak ada lagi uang untuk pergi ke Bandung, dan sebelumnya juga biaya pengobatan di rumah sakit di Purwakarta telah menghabiskan sekitar 20 juta, sehingga uang yang dimiliki hasil dari bekerja sebagai TKW sudah habis. [Asa/GI]

Advertisement
Advertisement