April 24, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Pusing dan Kelelahan Salah Satu Gejala Omicron BA.2 yang Cepat Menular

3 min read

HONG KONG – Masyarakat diminta mewaspadai gejala-gejala virus BA.2, subvarian Omicron. Kementerian Kesehatan sendiri per 1 Maret 2022 mendeteksi, terdapat 252 kasus BA.2 di Indonesia.

Seperti dikutip dari Medical Daily, Rabu (02/03/2022), Pejabat Kesehatan dari Distrik Kesehatan Regional Spokane (SRHD) meminta masyarakat mencurigai munculnya pusing dan kelelahan dengan infeksi virus covid-19. Gejala-gejala ini umum terjadi pada kasus BA.2, berdasarkan data yang dikumpulkan.

Penelitian terbaru di Jepang menemukan, BA.2 berpotensi menyebabkan gejala yang lebih parah. Lebih lanjut, para ilmuwan melaporkan infeksi sebelumnya dengan galur BA.1 tidak memberikan kekebalan terhadap BA.2.

Tes PCR sendiri tidak akan dengan mudah membedakan BA.2 dengan strain delta karena mutasi yang serupa. Padahal, varian omicron sendiri lebih mudah dibedakan dari regangan delta menggunakan tes yang sama.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengakui, sub varian Omicron BA.2 sedang menjadi perhatian, karena memiliki mutasi yang dapat menyebabkan perbedaan hasil tes PCR.

“Saat ini varian Omicron berdasarkan susunan genetiknya di kategorisasi menjadi B.1.1.529, BA.1, BA.2 dan BA.3. Khususnya Omicron BA.2 tengah menjadi perhatian karena memiliki mutasi yang dapat menyebabkan perbedaan hasil PCR,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Pada Omicron lainnya, kata dia, ada mutasi berupa hilangnya susunan tertentu pada gen S dapat memunculkan deteksi gen lainnya, namun gen S tidak terdeteksi atau S Gene Target Failure (SGTF) pada tes PCR.

“Namun pada Omicron BA.2 susunan ini tidak hilang sehingga PCR tidak memunculkan hasil SGTF atau hasilnya sama dengan varian lain yang bukan Omicron, padahal BA.2 merupakan salah satu jenis Omicron,” paparnya.

 

Lebih Menular

Sementara itu, Ketua Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Afrika Dr John Nkengasong, sebelumnya menuturkan, subvarian omicron, BA.2 covid-19, tampaknya lebih menular ketimbang subvarian BA.1. Tetapi tidak menyebabkan penyakit menjadi lebih parah, kata pada Kamis.

“Afrika Selatan melaporkan, subvarian itu (BA.2) lebih menular dibanding varian BA.1, namun yang menarik dan yang menjadi kabar baik yakni tingkat keparahannya sepertinya sama,” ucapnya.

Sekadar mengingatkan, Afrika Selatan merupakan salah satu negara pertama yang menemukan varian Omicron. Kemudian, sejak saat itu menyebar ke seluruh dunia dan mendominasi sejumlah wilayah.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) sendiri melaporkan, prevalensi tertinggi BA.2 di antara keseluruhan terjadi di daerah WHO Asia Tenggara mencapai 44,7%.

“Dampak BA.2 ini memang masih terus dipelajari. Indonesia perlu waspada dan mengambil langkah antisipasi yang tepat, kalau BA.2 juga akan meningkat di negara kita,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia

Nadia mengatakan varian BA.2 memiliki karakteristik lebih cepat menular, juga meningkatkan keparahan pasien yang terpapar. Tapi, varian tersebut dipastikan belum mendominasi di Indonesia. Dari pola yang ada, ujar Nadia, saat ini tak hanya di Indonesia, tapi di dunia sekitar 90% Omicron didominasi BA.1.

“Terkait varian BA.2 sebenarnya kita sudah mendeteksi varian ini. Kalau kita lihat jumlah varian BA.2 yang saat ini sudah bisa deteksi itu sekitar 252 varian,” kata Nadia.

Sebelumnya Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan varian Omicron (B.1.1.529) memiliki sejumlah bentuk, di antaranya BA.1, BA.1.1, BA.2 dan BA.3.

“Angka rata-rata BA.2 dunia mencapai 21,09% dari semua Omicron. Jadi, satu dari lima Omicron di dunia sekarang ini adalah jenis BA.2,” serunya.

Namun, terdapat sejumlah negara dengan varian BA.2 yang dominan atau lebih dari 50% kasus. Di antaranya Brunei Darussalam, Filipina, Bangladesh, China, India, Nepal, dan Pakistan.

Para ahli kesehatan mengatakan, selain tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian delta, tetapi vaksin covid-19 juga sama efektifnya terhadap BA.2 seperti jenis virus lainnya. Karena itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan vaksin karena tetap menjadi senjata terbaik melawan covid-19 dan variannya.

Advertisement
Advertisement