December 14, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Rasulullah Melarang Tidur Tengkurap, Begini Penjelasannya

3 min read

JAKARTA – Tidur adalah suatu keadaan di mana kesadaran seseorang akan sesuatu hal menjadi menurun.

Akan tetapi, aktivitas otak tetap memainkan fungsi serta peran yang luar biasa, dalam mengatur fungsinya, seperti mengatur fungsi pencernaan, aktivitas jantung dan pembuluh darah. Serta fungsi kekebalan dalam memberikan energi pada tubuh dan dalam pemrosesan lainnya.

Islam menganggap bahwa tidur merupakan salah satu tanda kebesaran Allah. Oleh karena itu, Islam mengajak ummatnya untuk bertafakkur serta mengeksplorasi lebih luas lagi tanda kebesaran ini.

Salah satu anjuran dalam Islam yang dikenal umat adalah menjauhkan diri dari tidur dengan posisi tengkurap.

Mengutip dari sindonews.com, Rasulullah melarang kita melakukan hal tersebut saat kita tidur baik itu malam maupun siang hari. Larangan Rasullullah ini juga sejalan dengan aspek biologis dan kesehatan manusia.

Tidur dengan posisi tengkurap sangat tidak sehat karena menghambat kerja jantung dan pernapasan. Hal ini disampaikan dalam hadis riwayat Abu Dawud. “Sesungguhnya posisi tidur tengkurap itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.”

Dari Abu Dzar, ia berkata, Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wassalam lewat di hadapanku dan ketika itu aku sedang tidur tengkurap. Beliau menggerak-gerakkanku dengan kaki beliau. Beliau pun bersabda, “Wahai Junaidib, tidur seperti itu seperti berbaringnya penduduk neraka.”

Tak hanya itu, Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wassalam juga membenci tidur sebelum salat Isya dan beliau tidak menyukai obrolan setelah Isya (HR. Ahmad dan Ibn Khuzaimah).

Mengutip dari dream.co.id, Rasulullah SAW melarang umatnya tidur tengkurap. Larangan itu muncul dari kisah Ya’isy bin Thikhfah Al-Ghifari.

Dalam suatu kesempatan dia bercerita, “Bapakku menceritakan kepadaku bahwa ketika aku tidur di masjid di atas perutku (tengkurap), tiba-tiba ada seseorang yang menggerakkan kakiku dan berkata, “Sesungguhnya tidur yang seperti ini dimurkai Allah.” Bapakku berkata, “Setelah aku melihat ternyata Beliau adalah Rasulullah SAW.” (HR. Thabrani).

Tidur secara tengkurap, kata Imam Tirmidzi, membawakan hadis yang didapat Abu Hurairah. Saat Nabi melihat seorang Muslim tidur tengkurap, Nabi berkata, “Ini adalah cara tidur yang tidak disukai oleh Allah.”

Ulama sekaligus pakar kedokteran, Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah berkata, tidur dengan posisi miring dan ke sebelah kiri juga kurang baik bagi kesehatan. Sebab tidur dengan posisi miring dapat membahayakan jantung.

“Terlalu sering tidur dengan sisi kiri membahayakan bagi jantung karena kecenderungan organ dalam ke kiri, maka bisa menekannya. Dan cara tidur yang kurang baik juga adalah terlentang. Tetapi tidak mengapa jika sekadar untuk beristirahat tanpa tidur. Dan yang kurang baik juga adalah cara tidur berbaring dengan mukanya (tengkurap),” papar Ibnul Qayyim.

Ilmu kedokteran modern membuktikan tidur tengkurap berbahaya. Apalagi saat tidur pulas dan lama, tengkurap otomatis membuat otot dada atau otot pernafasan tidak dapat mengembangkan dada secara baik dan maksimal. Sehingga aliran oksigen menjadi lebih sedikit dan berakibat sesak nafas.

Tidur pada sisi kiri badan juga berbahaya. Sebab, organ-organ bisa menghimpit jantung sehingga sirkulasi darah terganggu dan mengurangi pasokan darah ke otak. Sedangkan, tidur terlentang juga dianggap kurang baik jika bagian tubuh tidak ditopang dengan baik atau tidak menyentuh tempat tidur dengan ideal sehingga dapat menyebabkan sakit punggung.

Sebagai umat Muslim kita harus senantiasa berusaha menjaga, jangan sampai tidur dengan cara tengkurap. Karena bukan hanya dilarang oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, akan tetapi, dalam ilmu dunia kedokteran juga membenarkan bahwa posisi tidur tengkurap tidak baik untuk tubuh atau kesehatan kita. []

Advertisement
Advertisement