Rayakan Helloween, Belasan Pekerja Migran Wanita Ditangkap Polisi
ApakabarOnline.com – Sebanyak 19 pekerja migran perempuan digelandang Polisi saat tengah merayakan pesta Halloween pada Jumat (29/10/2018) tengah malam. Kedatangan Polisi merupakan tindak lanjut dari warga sekitrar yang merasa terganggu dengan gelaran pesta tersebut.
Dinukil dari BBC, mereka dibawa ke tahanan pada Jumat lalu oleh petugas intelijen yang melakukan penggerebekan di Riyadh. 19 pekerja migran perempuan tersebut seluruhnya berasal dari Filipina.
Duta Besar Filipina di Riyadh, Adnan Alonto, mengatakan para perempuan tersebut diindikasikan menggelar pesta tanpa mendapat izin dan membuat tetangga tertanggu. Alonto mengingatkan agar warga Filipina di Arab Saudi untuk menahan diri mengadakan atau menghadiri acara tanpa izin dari pihak berwenang setempat.
“Selain itu, semua orang diingatkan untuk menghindari kerumunan campuran (pria dan wanita), mengonsumsi minuman keras, dan mempraktikkan tradisi dan perayaan seperti Halloween, Valentine dan Natal,” ucapnya.
Dalam laporan terbaru CNN Philippines, Kementerian Luar Negeri Filipina (DFA) menyatakan otoritas Arab Saudi sepakat untuk membebaskan sementara 19 pekerja tersebut. Mereka akan dibebaskan dan dipindahkan ke tahanan di kedutaan besar Filipina di Riyadh.
“Kelompok tersebut digerebek setelah para tetangga mengeluhkan suara berisik pesta,”demikian pernyataan DFA.
Sebelumnya, laporan menyebut mereka yang ditangkap sebanyak 17 orang. Namun kemudian, DFA mengonfirmasi angka tersebut menjadi 19 orang pekerja.
Peristiwa semacam itu bukan kali pertama di Saudi. Pekerja dari Afrika dan Asia Tenggara juga pernah ditangkap oleh polisi karena dituduh menggunakan ilmu sihir kepada karyawan dan menganggu masyarakat Saudi.
PBB memperkirakan warga ekspatriat mencapai 37 persen dari keseluruhan populasi kerajaan tersebut. Meski jumlahnya tidak tersedia, namun sedikitnya juta dari warga asing di Saudi merupakan non-muslim.[]