Ribuan Pekerja Migran Berangkat ke Berbagai Negara Tujuan Penempatan

JAKARTA – Pemerintah dengan pelaku dunia pendidikan dan industri melepas keberangkatan 1.500 orang lulusan SMK sebagai calon Pekerja Migran Indonesia (PMI). Acara pelepasan dilakukan secara offline dan online di SMK Mitra Industri MM2100, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (17/4/2025).
Para calon yang dilepas ke sejumlah negara ini merupakan lulusan pendidikan vokasi SMK di seluruh Tanah Air melalui program magang. Hadir dalam acara tersebut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fajar Riza Ul Haq.
Dalam acara tersebut, Menaker berpesan kepada calon PMI menjadikan kesempatan ini untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi. “Memang ini opportunity kita lihat untuk kesempatan adik-adik kita para Gen Z mendapatkan experience baru,” kata Yassierli.
Ia juga meminta calon PMI yang akan berangkat untuk menggunakan kesempatan ini untuk belajar lebih keras dan hal baru. Yassierli pun bercerita pengalamannya saat dirinya menempuh pendidikan di Amerika Serikat.
“Jadi kalau waktu kosong saya ke library, perpustakaan, tidak hanya belajar tentang bidang saya, tapi bidang-bidang yang lain. Karena memang saya ingin pulang niatnya,” ujarnya.
“Belajar, download bahan-bahan, download buku-buku, materi-materi. Itu yang enam tahun saya lakukan dan saya rasa semuanya bermanfaat,” ucapnya.
Ia menilai calon PMI yang berangkat masih memiliki waktu untuk terus mengembangkan diri. Ia bergarap calon PMI dapat belajar hal yang diluar bidangnya demi mengembangkan diri.
Belajar yang lain juga, bahasa itu nomor satu. Kemudian yang kedua technology terkait dengan IT digital, itu juga harusnya bisa, fasilitas infrastruktur tentu memadai di luar negeri,” katanya.
Hal yang sama disampakan Wamendikdasmen Riza Ul Haq. Ia menilai calon PMI merupakan pahlawan bangsa.
“Jadi tentu saya berharap adik-adik juga punya kebanggaan yang sama pergi meninggalkan Tanah Air demi untuk memperbaiki nasib ekonomi keluarga tentunya. Tapi yang lebih panjang adalah memperbaiki masa depan,” katanya.
Ia menilai bekerja di luar negeri pasti akan ada batas waktunya. Untuk itu, Fajar berharap para calon PMI yang nantinya akan kembali ke Tanah Air dapat menjadi pengusaha-pengusaha baru.
“Kita ingin memperbanyak lapisan pengusaha-pengusaha baru di republik ini untuk memperkuat generator ekonomi kita. Jadi bekerja di luar negeri pasti ada waktunya, ada batasnya,” katanya.
“Pulang ke Indonesia kelak nanti setelah 5 tahun atau 10 tahun jadilah pengusaha-pengusaha baru. Jadilah orang-orang yang bisa membanggakan keluarga dan melahirkan anak-anak hebat,” ujarnya. []