Robot Dengan Kecerdasan Buatan, Dikhawatirkan Mengancam Peluang Kerja Pekerja Rumah Tangga Asing
HONG KONG – Perkembangan teknologi artificial intelligence (AI) diseluruh dunia saat ini tengah menjadi pembahasan yang intens. Pasalnya, berbagai hal bisa mengalami perubahan drastis akibat kehadiran teknologi tersebut.
Teknologi yang disebut-sebut memiliki kemampuan bisa menggantikan kecerdasan manusia ini dianggap mengancam berbagai lapangan pekerjaan yang telah ada sejak jaman dulu. Salah satunya adalah sektor domestic helper atau pekerja rumah tangga dengan berbagai jobnya.
Menukil publikasi yang diterbitkan oleh jurnal Plos One, teknologi AI disebut bisa melakukan atau menggantikan peran manusia dalam hal pekerjaan rumah tangga dan perawatan. Bahkan, disebutkan, ada 17 jenis pekerjaan dalam bidang tersebut yang bisa diambil alih.
Tugas rumah tangga berpeluang akan bisa diambil alih antara 40% – hingga 60% oleh robot yang dibekali teknologi tersebut.
Bahkan, AS-Brasil dan guru AI terkemuka Ben Goertzel baru-baru ini mengatakan di Web Summit di Rio de Janeiro, Brasil minggu lalu bahwa AI dapat menggantikan 80% pekerjaan manusia di tahun-tahun mendatang.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Departemen Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan dan Otoritas Statistik Filipina (PSA) pada tahun 2019 menemukan ada 1,4 juta pekerja rumah tangga di Filipina, dengan 83% dari total keseluruhan tidak tercakup oleh tunjangan jaminan sosial. 36% dari lebih dari satu juta pekerja rumah tangga yang tinggal serumah bekerja tujuh hari seminggu tanpa memanfaatkan hari libur, survei tersebut juga menemukan.
Indonesia sebagai pengirim pekerja rumah tangga ke berbagai negara, selama ini mengerjakan berbagai pekerjaan yang oleh data dan penelitian diatas akan tergantikan oleh robot berteknologi AI. Lantas, bagaimana memandang prospek penempatan pekerja migran Indonesia sektor domestik kedepan ? []