Sakit di Rumah Majikan, PMI Hong Kong Asal Nglegok Blitar Dinyatakan Meninggal Dunia

JAKARTA – Kabar duka kembali tersiar dari tengah tengah kalangan pekerja migran Indonesia, khususnya PMI Hong Kong, setelah dokter di rumah sakit Quen Marry menyatakan Sriani (54) seorang PMI asal Dusun Sumberkecek, Desa Penataran, Kecamatan Nglegok Blitar telah meninggal dunia pada Minggu (25/05/2025) pagi.
Melalui agen yang menyalurkan almarhumah di HongKong, keluarga mendapatkan kabar duka tersebut untuk kali pertama.
Mengutip dari jaringan Radar Blitar, saat ini pihak keluarga tengah berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar dan Pemerintah Desa (Pemdes) Penataran dalam proses pemulangan jenazah ibu satu anak ini dari Hong Kong.
“Saya pertama kali dapat kabar duka pada Minggu siang,” jelas Galih Dian Purnama, anak semata wayang Sriani, Kamis (29/5/2025).
Pada Minggu sekitar pukul 11.30 WIB, pria yang biasa disapa Deni ini mendapatkan kabar dari agensi jika sang ibu meninggal dunia di rumah sakit sekitar pukul 07.00 waktu setempat.
Informasi awal yang diterima keluarga, yang bersangkutan mengeluhkan sakit batuk pada Sabtu (24/5) malam dan keesokan harinya dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 06.00 waktu setempat. Baru sebentar mendapatkan penanganan medis, Sriani dinyatakan mengembuskan napas terakhir.
“Tentu kami kaget, awalnya sempat tidak percaya saat dapat kabar dari agensi,” jelasnya.
Menurut keterangan keluarga, Sriani sudah lebih dari dua dekade bekerja di luar negeri. Sekitar 2001, dia sudah merantau ke Taiwan. Kemudian sejak 2016 berlanjut mengais rezeki di Hong Kong.
Sejak saat itu, dia sudah berkali-kali menjalani perpanjangan kontrak kerja. Termasuk sekitar dua pekan menjelang meninggal, Sriani baru saja memperpanjang kontrak dengan penempatan di majikan baru. []