September 8, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Sakit, Jatuh di Kamar Mandi, Seorang PMI Asal NTB Meninggal Dunia

2 min read

JAKARTA – Satria binti Masri, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Tebo, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) meninggal dunia di Riyad, Arab Saudi. Informasinya, PMI yang berangkat sejak tahun 2013 lalu itu meninggal dunia di tengah persiapan menunggu kepulangan kembali ke Indonesia.

Kepala Desa Tebo Abdul Wahab mengatakan, PMI yang masih kerabat dekatnya ini meninggal dunia pada Minggu akhir pekan lalu. Almarhumah meninggal dunia lantaran sakit dan sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Riyad, Arab Saudi. “Informasi yang kami dapat karena sakit. Ia sebenarnya dalam proses persiapan pulang ke Indonesia setelah kontraknya di sana habis,” katanya, kemarin.

Satria diketahui berangkat ke Arab Saudi dari Kabupaten Sumbawa. Sebab, saat itu dia menikah dengan warga Desa Mapin, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa. Namun di tengah jalan keduanya bercerai, sehingga almarhumah memilih pindah ke Desa Tebo, Sumbawa Barat. “Asal PMI dari Lombok, tapi bersuamikan orang Mapin, tinggal di sana. Kemudian cerai dan pindah ke Desa Tebo, Sumbawa Barat ikut salah satu saudaranya,” paparnya.

Di Arab Saudi, Satria diketahui bekerja sebagai cleaning service di kantor polisi di Riyad. Setelah kontraknya berakhir, dia dalam proses persiapan pulang ke Indonesia. “Informasinya yang didapat keluarga, almarhumah ini sempat jatuh di kamar mandi dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Tapi tak lama, ia meninggal dunia,” terangnya.

Pihak keluarga sendiri berharap jenazah almarhumah dapat dipulangkan ke Indonesia. Saat ini pihak keluarga dibantu rekan almarhumah yang ada di Riyad dan KBRI di Arab Saudi tengah mengurus proses pemulangan ini. “Kami juga sudah meminta bantuan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi KSB, untuk membantu proses pemulangan jenazah ini agar bisa dimakamkan di Desa Tebo. Suratnya sudah kita ajukan secara resmi,” katanya lagi.

Diapun berharap, para pihak terkait dapat membantu proses pemulangan tersebut. Tentunya dalam waktu yang tidak terlalu lama. “Mudah-mudahan pihak yang berwenang menangani masalah ini bisa ikut membantu, agar almarhumah bisa dimakamkan di Desa Tebo, Sumbawa Barat,” tambahnya.

Sekdis Nakertrans KSB Slamet Riadi membenarkan telah menerima surat permintaan dari pihak keluarga meminta agar jenazah PMI ini dipulangkan ke Sumbawa Barat. “Ini akan kami tindaklanjuti dengan para pihak terkait, agar proses pemulangan jenazah ini bisa segera ditangani,” tambahnya. []

Sumber Lombok Pos

Advertisement
Advertisement