Salah Buka Pintu Apartemen Lagi, Lagi, dan Lagi
ApakabarOnline.com – Di Hong Kong, kunci pintu apartemen dibuat dengan segala macam model. Ada yang dibuka menggunakan kode, ada yang menggunakan retina bagi apartemen mewah, ada juga yang menggunakan kartu seperti di hotel. Namun, yang umum adalah menggunakan kunci biasa. Nah, apartemen majikan Ani, salah seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kediri ini adalah tipe pintu yang bisa dibuka dengan kunci biasa.
Sebelumnya, Ani tinggal di lantai 9 apartemen tersebut. Baru dua minggu pindah di lantai 8 di apartemen yang sama. Terkadang, karena usia Ani dan tingkat kepikunan yang bisa dibilang level wahid, ia kerap kali lupa bahwa ia sudah pindah ke lantai 8.
Seperti pada Minggu malam saat pulang libur, Ani dengan tergesa-gesa ingin segera masuk rumah karena kebelet ke kamar mandi. Tanpa pikir panjang, ia menekan lift di lantai 9, sementara ia lupa bahwa rumahnya di lantai 8.
”Woy! Meisia!? Co mea leia?!” Teriak sosok wanita paruh baya dari balik pintu. Artinya, ”Hey! Ada apa?!” dengan nada yang sangat tinggi dan mata melotot.
”A, a, a, maaf, saya salah buka pintu. Maaf, saya salah,” Ani meminta maaf kepada si empunya apartemen. Wajar memang kalau wanita dengan tiga anjing piaraan tersebut marah besar. Sebab, kejadian itu sudah dialami Ani tiga kali berturut-turut di hari yang berbeda.
”Awas, kalau kamu melakukan hal yang sama, aku akan melaporkan kamu ke polisi! Kamu telah mengganggu aku dan anjing-anjingku!” Kata wanita itu dengan gigi gemeretuk saking gemasnya. Ani, dengan sejuta rasa, akhirnya pulang ke apartemen majikannya di lantai 8. Sekembalinya di sana, ia langsung menceritakan kejadian tersebut kepada majikan.
Masih sama pula, seperti kejadian pertama dan kedua, ketika mendengar cerita Ani, majikan dan anak asuhnya malah tertawa terbahak-bahak. Dan, Ani dengan wajah cemberut langsung menyeletuk, ”Senang ya kalian kalau saya dimarahi orang? Emang dasar kok!” kataku sambil menarik handuk ke kamar mandi, dan meninggalkan mereka dengan tawa yang semakin membahana. (wijiati)