December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Sebab-Sebab Doa Tidak Dikabulkan Allah SWT

4 min read

JAKARTA – Doa merupakan bentuk komunikasi antara hamba, selaku makhluk lemah tak berdaya, kepada  Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Kuasa. Karenanya, doa merupakan suatu ibadah untuk manusia bisa mendekatkan diri kepada Tuhan. Tiada tempat meminta yang lebih baik selain kepada Allah SWT.

Berbagai macam permasalahan dan keinginan kita hanyalah Allah yang bisa menampungnya. Allah SWT bahkan lebih tahu apa yang kita inginkan sebelum kita sendiri mengucapkannya melalui doa karena Allah Yang Maha Mengetahui. Melalui doa pula Allah SWT memberikan bantuan atau pertolongan kepada hamba-Nya yang sedang kesusahan.

Berdoalah kepada Allah SWT, insya Allah hidup kita akan dimudahkan.  Namun, ada kalanya kita merasa bahwa doa kita tak kunjung dikabulkan. Entah memang tidak dikabulkan, namun pada dasarnya semua doa pasti dikabulkan oleh Allah SWT. Kapan dan dimana kita tidak akan pernah mengetahuinya.(Baca : Doa di Malam Lailatul Qadar)

Berikut akan dijelaskan beberapa penyebab doa tidak dikabulkan oleh Allah SWT, yakni:

 

  1. Diri, Dosa, dan apa-apa yang Haram

Salah satu penyebab doa tidak dikabulkan Allah SWT karena diri kita yang penuh dosa. Manusia memang tidak pernah luput dari yang namanya kesalahan. Namun Allah senantiasa membuka pintu maaf-Nya karena Allah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Tetapi manusia lebih sering lalai dan tidak segera bertaubat.

Begitu pula dengan apa-apa yang telah dihasilkan dari perbuatan dosa, seperti Dosa Besar dan dosa kecil. Apa-apa yang haram, baik itu pakaian, makanan, minuman, semuanya akan menjadi penghalang terkabulnya doa. Rasulullah SAW bersabda;

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu baik. Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’ Dan Allah juga berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang Telah menceritakan kepada kami telah kami rezekikan kepadamu.’” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan tentang seroang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan  do’anya?.” (H.R. Muslim)

 

  1. Berdoa Untuk Sesuatu yang Tidak Baik

Tidak akan dikabulkan oleh Allah SWT doa seorang hamba yang isisnya adalah sesuatu yang berupa dosa atau untuk memutus tali silaturrahim. Dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW bersabda;

“Doa seseorang senantiasa akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa ataupun untuk memutuskan tali silaturahim dan tidak tergesa-gesa.” Seorang sahabat bertanya; ‘Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan tergesa-gesa? ‘ Rasulullah Saw menjawab: ‘Yang dimaksud dengan tergesa-gesa adalah apabila orang yang berdoa itu mengatakan; ‘Aku telah berdoa dan terus berdoa tetapi belum juga dikabulkan’. Setelah itu, ia merasa putus asa dan tidak pernah berdoa lagi.’ (H.R.Muslim)

 

  1. Hati Kosong dan Tidak Serius

Dari Abu Hurairah; Rasulullah SAW bersabda:

“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (H.R. At-Tirmidzi)

Berdoa dalam hati yang kosong sama artinya kita tidak fokus terhadap apa yang kita ucapkan kepada Allah SWT. Tidak ada bedanya dengan ketika kita berbicara kepada sesama manusia tapi kita tidak mau melihat matanya. Apa yang kita ucapkan jadi terasa bohong dan tidak ada artinya. Akhirnya, kita jadi tidak sungguh-sungguh terhadap apa yang kita doakan.

Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Janganlah salah seorang dari kalian mengatakan; ‘Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau kehendaki, dan rahmatilah aku jika Engkau berkehendak.’ Akan tetapi hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam meminta, karena Allah sama sekali tidak ada yang memaksa.” (H.R. Bukhari)

 

  1. Meninggalkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Disaat kita melalaikan segala perbuatan baik yang sesuai dengan syariat, niscaya tidak akan terkabulkan doa kita karena apa-apa yang kita lakukan hanyalah dosa. Dari Hudzaifah bin Al Yaman dari Rasulullah SAW  bersabda yang artinya:

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, hendaknya kalian beramar ma’ruf dan nahi munkar atau jika tidak niscaya Allah akan mengirimkan siksa-NYa dari sisi-Nya kepada kalian, kemudian kalian memohon kepada-Nya namun do’a kalian tidak lagi dikabulkan.” (H.R. At-Tirmidzi)

 

  1. Digantikan dengan sesuatu yang lebih baik

Salah satu sifat Allah adalah Maha Mengetahui. Allah lebih tahu apa yang baik dan apa yang tidak baik untuk kita. Mungkin saja kita tidak menyadari bahwa apa yang kita minta saat berdoa adalah sesuatu yang tdak baik, padahal menurut Allah tidak. Sehingga Allah akan menyiapkan pengganti doa kita dengan sesuatu yang lebih baik lagi.

 

  1. Ditunda

Ada kemungkinan sebenarnya doa yang kita panjatkan keharibaan Allah SWT bukanlah tidak dikabulkan, melainkan hanya sedang ditunda oleh Allah SWT. Setiap doa memang berbeda-beda. Ada yang segera dikabulkan, ada juga yang lambat. Ada yang dikabulkan di dunia, ada jua yang Allah janjikan nanti di akhirat.

Allah Maha Mengetahui atas apa-apa yang hamba-Nya tidak ketahui. Oleh karena itu, janganlah merasa putus asa apalagi kecewa. Teruslah berdoa kepada Allah, karena hanya padanya kita bisa meminta pertolongan.

 

Waktu Yang Baik Untuk Berdoa

 

– Sepertiga malam terakhir

– Waktu sujud ketika shalat fardhu 5 waktu

– Setiap selesai shalat wajib 5 waktu

– Hari Jum’at

– Di antara adzan dan iqamah

– Saat berbuka puasa

– Saat bangun tidur (sebelum tidur terlebih dahulu bersuci dan berdzikir kepada Allah SWT)

– Saat terjadi perang

– Malam lailatul qadar

– Saat sedang turun hujan

– Hari Arafah (10 Dzulhijjah)

– Do’a mukmin untuk saudaranya (tanpa diketahui oleh orang lain)

– Saat sedang dalam perjalanan.

 

Jangan lupa, ikhlas merupaka kunci utama dalam setiap ibadah, termasuk ketika berdoa. Allah SWT berfirman;

“Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” (QS. Ghafir:14). []

Advertisement
Advertisement