Sebab – Sebab Keringat Beraroma Tidak Sedap
JAKARTA – Keringat merupakan hal yang wajar dan sirkulasi alamiah pada tubuh manusia.
Keringat bisa juga menjadi tanda kondisi kesehatan seseorang. Itu bisa diketahui dari jumlah dan kapan keringat itu dikeluarkan.
Fungsi keringat, dilansir dari Alodokter.com, yaitu:
- Mempertahankan suhu tubuh
Fungsi utama kelenjar keringat adalah untuk mempertahankan suhu tubuh agar tetap normal dan tidak meningkat terlalu tinggi.
- Menjadi pelumas untuk kulit dan rambut
Bersama dengan minyak alami kulit, keringat berfungsi melumasi dan melembabkan kulit dan rambut agar tidak kekeringan dan mudah rusak.
- Membuang racun dari tubuh
Racun dalam tubuh selain dikeluarkan melalui feses dan urine, ada anggapan kelenjar keringat juga berperan dalam mengeluarkan racun dalam tubuh.
Jenis Keringat
Dr Grace Tumbelaka, spesialis kedokteran olahraga Indonesia, dilansir dari Republika.co.id, keringat pada tubuh manusia terbagi menjadi dua jenis. Setiap kita mengalami satu di antaranya.
- Keringat Ekrin
Keringat jenis ini dihasilkan dari aktivitas olahraga atau pada cuaca yang panas. Keringat ini terjadi karena sistem metabolisme pada tubuh.
Umumnya keringat jenis ini encer dan tidak berbau. Contoh keringat ekrin adalah saat berlari.
Lari akan mengaktifkan sistem metabolisme tubuh, sehingga suhu tubuh menjadi panas. Untuk menetralisasi suhu, tubuh mengeluarkan keringat.
- Keringat Apokrin
Keringat apokrin memiliki sifat yang lebih kental dan mengandung banyak lemak. Keringat ini dihasilkan karena kondisi emosional.
Keringat ini muncul akibat kondisi stres, padahal tanpa aktivitas. Jumlahnya bisa sedikit, bisa juga banyak. Ini sebagai respon tubuh terhadap kondisi yang mengancam dari luar maupun dari dalam.
“Dalam kondisi stres, zat-zat yang dikeluarkan itu banyak memicu kelenjar keringat yang berada di telapak tangan dan kaki, maka keringat keluar umumnya melalui tepak tangan dan kaki,” terang Grace.
Keringat yang Beraroma Tak Sedap
Keringat pada umumnya tidak berbau. Jika keringat beraroma tidak sedap, menurut Ward, ahli medis dari Cleveland Clinic, seperti dilansir dari Kompas.com, ini disebabkan kontaminasi keringat dengan bakteri di kulit.
“Bakteri di kulit memakan partikel organik dalam keringat dan mengeluarkan gas pencernaan. Inilah yang memicu bau busuk,” ungkap Ward.
Untuk menghindari aroma yang tak sedap pada tubuh akibat keringat, penting untuk menjaga kebersihan. Ini dimaksudkan agar daerah di sekitar keluarnya keringat tidak menjadi tempat berkembangnya bakteri.
Kondisi keringat berlebih bisa menjadi tanda kelainan. Misalnya, tanda penyakit serangan jantung atau masalah metabolisme tertentu seperti diabetes dan beberapa kondisi tiroid.
Jumlah keringat yang diproduksi tubuh setiap orang berbeda-beda. Keringat yang terlalu sedikit atau anhidrosis bisa mengakibatkan luka bakar, dehidrasi dan beberapa gangguan saraf atau kulit. []