Sebanyak 80 Persen PMI Kerja di Sektor Rumah Tangga

JAKARTA – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengungkapkan, alasannya membentuk Migrant Center di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah, karena ingin menggeser trend pekerja migran Indonesia yang tadinya bekerja di sektor domestik, menjadi tenaga kerja terampil (skill worker).
“Nah, ini lah yang mau saya tingkatkan, geser dari domestik, dari SD, SMP, ke SMA, ke kuliah. Dari skill yang rendah menjadi skill yang medium ke atas. Ini yang mau kita geser,” kata Karding usai meresmikan pendirian Migrant Center di Undip, Kamis, 26 Juni 2025.
Karding menjelaskan, saat ini ada sekitar 80 persen pekerja migran Indonesia yang bekerja di sektor domestik.
“Karena rata-rata masih bekerja di domestik worker 80 persen masih bekerja di lingkungan rumah tangga. 80 persen itu, 67,3 persennya peremuan dan sekolahnya SD, SMP paling banyak,” kata Karding.
Ia berharap, hadirnya Migrant Center bisa menjadi ekosistem baru yang dapat membantu para pekerja migran Indonesia.
“Nah itu lah nanti gunanya migrant center. Kita bangun ekosistem mulai dari informasi, pelatihan, sampai segala hal igu ada di Undip sini. Syukur-syukur Undip ini menjadi corongnya Jawa ini nanti,” tukasnya. []