Sejarah Peristiwa Nuzulul Qur’an
JAKARTA – Salah satu momen istimewa yang ada dalam bulan suci Ramadan adalah Nuzulul Qur’an. Momen yang diperingati setiap tanggal 17 Ramadan ini, memiliki sejarah penting yang mesti diketahui oleh umat Islam.
Dikutip dari nu.or.id, Nuzulul Qur’an merupakan peristiwa turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW. Olehnya itu, Nuzulul Qur’an menjadi peristiwa yang sangat penting dalam sejarah peradaban Islam.
Al-Qur’an sendiri diturunkan di Makkah dan Madinah. Hal ini yang mendasari pembagian surat Makkiyah dan Madaniyah. Masa turunnya Al-Qur’an berlangsung selama 23 tahun secara berangsur-angsur.
Dengan memperingati Nuzulul Qur’an, umat Islam diharapkan dapat menghayati dan mengamalkan ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an.
Lantas, bagaimana sejarah singkat peristiwa Nuzulul Qur’an ini?
Melansir detik.com yang mengutip dari laman Nahdlatul Ulama yang berjudul “Sejarah Terjadinya Peristiwa Nuzulul Qur’an,” diceritakan oleh Syekh M Ali As-Shabuni, bahwa Al-Qur’an sekitar tahun 608-609 M. Rasulullah SAW saat itu berusia 40 tahun.
Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW sedang menjalani ibadah di gua Hira, yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Makkah. Kemudian secara tiba-tiba Jibril muncul membawa wahyu.
Jibril memeluk dan melepaskan Nabi Muhammad SAW. Tindakan ini diulangi sebanyak tiga kali. Setiap kali memeluk, Jibril mengatakan, “Iqra’!” artinya “Bacalah.”
“Aku tidak mengenal bacaan,” jawab Rasulullah.
“Iqra’ bismi rabbikal ladzi khalaq, khalaqal insana min alaq. Iqra wa rabbukal akram. Alldzi allama bil qalam. Allamal bil qalam. Allamal insana ma lam ya’lam,” kata Jibril pada kali ketiga membaca Surat Al-Alaq ayat 1-5.
Peristiwa ini menandai awal dari turunnya wahyu, serta awal dari turunnya Al-Qur’an. Namun, sebelum peristiwa agung ini terjadi, ada beberapa tanda yang menunjukkan semakin dekatnya turunnya wahyu dan kenabian Nabi Muhammad SAW.
Salah satu tanda tersebut adalah mimpi yang dialami oleh Nabi Muhammad yang kemudian terwujud dalam peristiwa nyata. Tanda lainnya adalah kebahagiaan Nabi Muhammad SAW dalam menjalani ibadah menyepi menjelang turunnya wahyu. (Syekh M Ali As-Shabuni, At-Tibyan fi Ulumil Qur’an, [tanpa kota, Darul Mawahib Al-Islamiyyah: 2016], hal. 14-15).
Nah, itulah sejarah singkat tentang peristiwa Nuzulul Qur’an yang penuh makna bagi seluruh umat Islam. Semoga bermanfaat. []