April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Seluruh Koordinator Desa Migran Produktif (Desmigratif), Didorong untuk Turut Tingkatkan Perlindungan PMI

2 min read
Feature image Seluruh Koordinator Desa Migran Produktif (Desmigratif), Didorong untuk Turut Tingkatkan Perlindungan PMI (Foto Humas Kemnaker)

Feature image Seluruh Koordinator Desa Migran Produktif (Desmigratif), Didorong untuk Turut Tingkatkan Perlindungan PMI (Foto Humas Kemnaker)

JAKARTA – Desa Migran Produktif (Desmigratif) merupakan sebuah program yang telah dicanangkan dan dilakukan selama beberapa tahun belakangan di berbagai kantong asal PMI. Keberadaan Desmigratif dirasa cukup membawa dampak signifikan terutama pada kemandirian para PMI purna dengan berbagai program kegiatannya.

Strategisnya posisi tawar Desmigratif membuat Kementrian Tenaga Kerja RI mendorong para koordinator dan penanggung jawab Desa Migran Produktif (Desmigratif) untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pelayanan dan pelindungan terhadap Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) dan PMI purna, serta keluarganya untuk mewujudkan masyarakat desa produktif yang sejahtera melalui empat pilar Desmigratif.

Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK), Suhartono menjelaskan empat pilar Desmigratif yang dimaksud yaitu pusat layanan imigrasi, kegiatan usaha produktif untuk memberikan edukasi awal tata kerja bekerja di luar negeri, community parenting untuk anak-anak pekerja migran, dan pembentukan koperasi Desmigratif.

“Bagaimana semuanya kita meningkatkan pelayanan dan melindungi PMI kita mulai dari hilir ke hulu, mulai dari mau berangkat sampai dia pulang lagi ke kampung halaman dia terlindungi. Baik terlindungi secara ekonomi, sosial, dan jiwanya. Semuanya kita lindungi, melindungi secara utuh sebagai manusia,” kata Suhartono.

Suhartono menyampaikan hal tersebut saat membuka Rapat Teknis Koordinator dan Penanggung Jawab Desmigratif pada Program Desmigratif Tahun 2022 pada Senin (08/08/2022) malam di Jakarta.

Rapat teknis yang diselenggarakan selama tiga hari, 8-10 Agustus 2022 ini diikuti oleh peserta sebanyak 118 orang yang terdiri atas 50 koordinator Desmigartif dari Dinas Kabupaten, 50 orang penanggung jawab Desmigratif, dan 18  orang peserta pusat.

Ia mengatakan bahwa kolaborasi perlu dilakukan karena para koordinator dan penanggung jawab Desmigratif merupakan pihak yang lebih mengetahui secara langsung terkait keadaan di lapangan, mulai dari sebelum PMI berangkat ke luar negeri sampai kembali pulang ke kampung halamnnya.

“Terus terang saja kami di pusat tidak bisa berbuat apa-apa tanpa Bapak dan Ibu sekalian. Semuanya ada di tangan Bapak dan Ibu karena tahu persis siapa yang berangkat, siapa yang pulang, siapa yang melalui calo. Jadi inilah kenapa kami harus bekerja sama biar pekerjaan dilakukan dengan baik,” ucapnya.

“Untuk itu, mari kita membantu saudara-saudara kita, PMI kita untuk bisa bekerja lebih baik di luar negeri melalui jalur prosedural. Syukur-syukur kalau sudah pulang juga tidak usah berangkat lagi, nanti bisa berwirausaha di kampung Bapak, Ibu sekalian,” pungkasnya. []

Advertisement
Advertisement