December 23, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Semakin Banyak, Per Jam 13:00, Jumlah Korban Tsunami Selat Sunda : Meninggal 168, Luka-Luka 745

2 min read

Korban tsunami Selat Sunda yang menerjang Banten dan Lampung terus bertambah. Hingga saat ini, jumlah korban tercatat mencapai 168 orang.

“Hingga Minggu, 23 Desember 2018, pukul 13.00 WIB, total jumlah korban meninggal 168 orang meninggal dunia,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di Kantor BPBD Yogyakarta, Minggu (23/12/2018).

Sebanyak 745 orang terluka dan 30 orang lainnya hilang. Korban meninggal paling banyak di Pandeglang.

Akibat tsunami, hotel dan rumah-rumah roboh. Kerusakan tidak hanya terjadi di Banten melainkan juga di Lampung Selatan.

 

Ada Potensi Tsunami Susulan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut adanya kemungkinan potensi tsunami susulan yang terjadi di daratan sekitar Selat Sunda. Warga diminta menjauhi pantai.

“Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas di pantai, menjauhi pantai karena kemungkinan potensi susulan tsunami masih berpotensi terjadi sehingga saat ini untuk sementara tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di Kantor BPBD Yogyakarya, DIY, Minggu (23/12/2018).

Alasannya, aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda masih berlangsung. Radius warga menjauhi kawasan pantai tergantung pada topografi wilayah sekitar.

“Tadi saya sampaikan, itu rekomendasi dari PVMBG, rekomendasi dari BMKG, agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di pantai, menjauhi pantai untuk sementara waktu ini. Karena potensi susulan tsunami masih kemungkinan terjadi karena apa, erupsi Gunung Anak Krakatau masih terus berlangsung sehingga berpotensi adanya tsunami susulan. Berapa jarak yang dikosongkan? Sangat tergantung topografi pantai. Dipengaruhi tinggi-rendahnya pantai. Ada yang 50 meter, ada juga 100 meter, tidak ada yang pasti,” jelas Sutopo.

BNPB tetap mengimbau masyarakat untuk waspada. Pihak terkait seperti BMKG, Badan Geologi, KKP, atau BPPT masih menganalisis penyebab terjadinya tsunami dan potensi musibah susulan.[]

Advertisement
Advertisement