Semarak Natal PMI di Korea Selatan
Masyarakat Indonesia di Seoul Korea Selatan berkumpul merayakan Natal bersama, yang dipusatkan di kantor KBRI di Seoul, Selasa, 25 Desember 2018.
Sekitar 500 WNI lintas gereja di bawah naungan Persekutuan Gereja Indonesia di Korea (PGIK) yang membawahi jemaat Kristen dan Dei Gratia bersama-sama merayakan kelahiran Yesus Kristus ini. Beberapa warga Muslim pun tampak hadir memeriahkan acara ini.
Berbeda dari tradisi bertukar kado natal ala budaya Barat, yang paling dinanti saat Natal di Korea Selatan adalah nyanyian Natal. Lagu-lagu pujian yang dibawakan dalam perayaan Natal menghangatkan suhu dingin kota Seoul, Korea Selatan.
Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi yang hadir pada perayaan Natal ini ikut mengirimkan doa bagi seluruh korban tsunami selat sunda. Duta Besar Umar juga mengingatkan agar seluruh masyarakat Indonesia di Korea Selatan selalu bangga d an optimis terhadap Bangsa dan Negara.
“Kita sepatutnya bangga dengan negara kita Indonesia karena lahirnya Indonesia juga adalah berkah bagi seluruh masyarakat Dunia. Hanya Indonesia-lah yang pertama kali berani memerdekakan diri dari tirani penjajahan. Hal ini tentu saja menjadi inspirasi bagi negara – negara lain yang saat itu belum merdeka. Selain itu, tujuan Indonesia sangatlah mulia, yaitu untuk ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.” kata Umar.
Kedutaan Besar Indonesia di Korea Selatan dalam keterangannya menjelaskan perayaan Natal WNI di Seoul dan sekitarnya diawali ibadah Natal dengan liturgi yang di laksanakan di Gereja masing-masing. Setelah itu, seluruh umat Kristen dan Katolik yang berdomisili di Seoul, Suwon, Ansan, Daejon dan sekitarnya beranjak ke KBRI Seoul untuk merayakan Natal Bersama.
Tercatat ada lebih dari 20 Gereja Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah Korea Selatan.
Sebelumnya, Gereja – Gereja Indonesia di daerah selatan Korsel yaitu di Changwon, Busan dan Daegu juga telah mengadakan perayaan Natal bersama di Busan pada Minggu, 23 Desember 2018. Perayaan tersebut dihadiri sekitar 180 jemaat yang sebagian besar terdiri dari para TKI.
Di Korea Selatan, Natal merupakan hari raya resmi dan dihitung sebagai hari libur nasional. Aktivitas perkantoran dan sekolah diliburkan pada hari itu.
Kristen adalah agama mayoritas masyarakat Korea Selatan. Tak heran perayaan Natal di Negeri Gingseng ini sangat meriah. Momen ini pun sering dimanfaatkan oleh para penyanyi asal Korea untuk mengeluarkan winter album atau sekedar mengeluarkan single lagu Natal.[Suci/Tempo]