Sepanjang 24 Jam, Kawah Merapi 19 Kali Muntahkan Lava Pijar ke Arah Kali Bebeng
JAKARTA – Aktivitas vulkanik Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali teramati meluncurkan Guguran Lava. Selama 24 jam terakhir (00.00 -24.00) pada Minggu (26/03/2023), tercatat sebanyak 19 kali Guguran Lava dengan jarak luncur maksimal 1,7kilometer ke arah barat saya (Kali Bebeng).
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta juga mengamati cuaca di Gunung Merapi cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup tenang ke arah barat.
Suhu udara 18.3-28 °C, kelembaban udara 72-99 %, dan tekanan udara 836.1-918 mmHg. Volume curah hujan 16 mm per hari. Secara visual Gunung Merapi tampak jelas, hingga kabut 0-I, kabut 0-III.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 300 m di atas puncak kawah. Dari data kegempaan terekam kegempaan Guguran 113 kali, Hybrid/Fase Banyak 17 kali, dan Vulkanik Dangkal 7 kali.
Hingga kini BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan tingkat aktivitas vulkanik Gunung Merapi pada Level III (Siaga).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. []