April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Serumit Apapun Permasalahan, Pasti Ada Jalan Keluarnya, Begini Islam Memberikan Rumusan

4 min read

JAKARTA – Dalam kehidupan ini, tentunya banyak terjadi masalah dan ujian hidup. Terkadang, kita merasa hidup itu berat dan seolah tak pernah terlihat jalan keluar. Kita sudah lelah menemukan “apa-mengapa-bagaimana” semua ini bisa terjadi.

Kita mungkin akan selalu bertahan menjalaninya dengan perasaan yang pastinya berbeda-beda. Mungkin hanya bisa pasrah, dan mungkin dengan berharap, suatu saat akan ada jalan atau titik terang dari permasalahan yang sedang dihadapi. Jadi, apabila kita sudah mencapai titik di mana tidak bisa ditoleransi oleh akal kita, maka jangan pernah lupa bahwa sesungguhnya Allah SWT memang memberikan banyak “masalah” kepada kita.

Tidak bisa dipungkiri bahwa pastinya setiap individu pernah melakukan atau mencari cara menghadapi masalah hidup yang sedang dialaminya. Karena sudah menjadi ketentuan atau takdir Allah SWT kepada hamba-Nya, bahwa tidak selamanya kita akan terus merasakan kebahagiaan.

Tidak sedikit, masalah yang dialami seseorang dalam kehidupannya akan membuat cemas, stres, bahkan jika tidak segera diatasi bisa memicu terjadinya gangguan serius, seperti depresi.

Mengutip dari pikiran-rakyat.com, untuk menghadapi berbagai masalah seberat apapun itu, Ustaz Adi Hidayat (UAH) memberikan 3 rumus.

Pertama, Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa, setiap masalah yang diberikan Allah SWT adalah untuk meningkatkan kualitas hidup.

“Kalau sudah paham dengan rumus pertama, Anda tidak akan pernah mengeluh, Insya Allah,” ujarnya, dilansir PORTAL JEMBER dari YouTube ceramah pendek yang diunggah 28 November 2017.

Rumus kedua, ingatlah bahwa ujian hanya diberikan kepada orang yang mampu menghadapinya. “Yang tidak sanggup tidak akan dititipkan (masalah),” tulisnya.

Kemudian yang ketiga ini adalah yang paling penting, yakni setiap ujian yang sulit akan selalu bersanding dengan solusi yang mudah.

“Ini rumusnya,” tegas Ustaz Adi Hidayat. Lebih lanjut, hal tersebut menurut UAH terdapat dalam Al-Qur’an surah Al-Insiroh “Alam nasroh laka sodrok.”

Selain itu, Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa sifat Allah SWT tidak pernah menginginkan yang sulit bagi hamba-Nya.

Hal tersebut tertera dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 185, berikut isinya.

“Allah menginginkan setiap hamba itu mudah dalam kehidupannya dan tidak berkehendak setiap hamba memiliki kesulitan hidup.”

“Jadi kalau Anda mengalami kesulitan tidak pernah tuntas, yang salah bukan Allah, yang salah Anda karena Anda tidak mau keluar dari kesulitan itu,” ungkapnya.

Kemungkinan lainnya adalah ketika diberi masalah tapi tidak mengambil cara jalan keluar yang diberikan Allah SWT. Di samping itu, UAH menyarankan ketika dalam masalah, tanamkan keyakinan dalam diri dengan kata-kata positif.

Melansir dari bengkaliskab.go.id, di dalam islam ada beberapa cara mengatasi masalah dalam hidup, di antaranya sebagai berikut:

 

  1. Wudhu

Jiwa kita akan menjadi tenang jika membiasakan diri mengambil wudhu sebelum melakukan pekerjaan. Kerja yang susah akan menjadi senang dan mudah diselesaikan. Selama ini kita mengetahui bahwa berwudhu berfungsi untuk mensucikan diri dari najis dan hadas.

Namun tahukah Anda, berwudhu juga bisa jadi penawar racun hati. Di saat sedih dan gelisah, kita dianjurkan untuk berwudhu sehingga dosa-dosa akan luntur dan jiwa lebih tenang. Sebab Allah SWT menyukai orang-orang yang mensucikan diri (berwudhu), sebagaimana firman-Nya:

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222).

 

  1. Salat

Di dalam salat ada ketenangan jiwa dan ketentraman bagi pikiran, salat merupakan pintu dari pintu-pintu yang denganya bisa membantu untuk menghilangkan dan menutup penatnya dunia. Allah Ta’ala berfirman:

“Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu.” (QS al-Baqarah: 45).

 

  1. Membaca Al-Qur’an

Allah SWT berfirman yang artinya :

“Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A’raaf:204).

Membaca Al-Qur’an salah satunya dapat membuat diri kita tenang. Hal ini karena di dalam Al-Qur’an terdapat berbagai petunjuk yang jika dipahami akan benar-benar mendapatkan kenikmatan dan kebahagiaan sebagai bentuk petunjuk.

 

  1. Doa

Rasulallah Shalallahu alaihi wasallam telah mengajarkan kepada kita (umatnya) tatkala turun sebuah musibah atau terkena sebuah masalah, untuk menghilangkan kesedihan dan kegelisahan yang ada, beliau mengucapkan: “Wahai Dzat yang Maha Hidup lagi berdiri sendiri, dengan kasih sayang-Mu saya memohon pertolonganMu.”

Doa ini sangat bermanfaat untuk menghilangkan sebuah musibah baik sebelum turunnya bencana tersebut mau pun sesudah turunnya, hal itu sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis shahih dari Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam, beliau bersabda:

“Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa”. Shahihul jami’.

 

  1. Tawakkal atau Berserah Diri Kepada Allah SWT

Allah SWT berfirman yang artinya:

“Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. ath-Thalaaq: 3).

Dalam ayat ini sebagai dalil yang kuat tentang keutamaan tawakkal, di mana tawakal merupakan sebab terbesar untuk memperoleh maslahat dan menolak mara bahaya. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatur segala urusan alam ini sesuai dengan yang Ia kehendaki, di tangan-Nya segela perkara dibolak-balikkan. Allah Ta’ala berfirman:

“Kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorang pun yang akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada izin-Nya.” (QS. Yunus: 3).

 

  1. Sedekah

Dalam Al-Qur’an banyak ditemukan firman Allah yang memerintahkan kita untuk bersedekah dan membelajakan sebagian harta kita di jalan kebaikan. Namun, sayang kebanyakan kita tidak menghiraukan perintah tersebut. Kita khawatir kalau bersedekah akan mengurangi jumlah harta kita. Sifat kikir dan tamak mendorong kita untuk enggan membayar zakat, infak dan sedekah. Padahal, manfaat sedekah itu sebenarnya akan kembali kepada diri kita juga.

“Wahai orang-orang yang beriman! Sebarkanlah sebahagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kamu, sebelum tibanya hari (kiamat) yang tidak ada jual beli padanya dan tidak ada kawan (yang memberi manfaat), serta tidak ada pula pertolongan syafaat dan orang-orang kafir, mereka itulah orang-orang yang zalim. Tentang sedekah bisa menjadi jalan keluar bagi permasalahan tidak perlu meragukannya, karena kita hanya perlu mencoba untuk selalu sedekah dengan ikhlas.” (Q.S Al-Baqarah :254). []

Advertisement
Advertisement