Sudah Terjadi dan Semakin Banyak Penggunanya, Robot Ai Gantikan manusia Saat Live Streaming Berjualan di e-Commerce
HONG KONG – China mulai memanfaatkan penggunaan Artificial Intelligence (AI) pada acara live streaming di sejumlah e-Commerce. AI itu membuat makin ramainya pasar live streaming.
MIT Technology Review melaporkan live streaming di salah satu platform populer di China Taobao sangat ramai, bahkan pada jam 4 pagi dengan kehadiran para manusia virtual tersebut.
AI sangat terampil dalam berjualan, bahkan terlihat seperti wanita sungguhan. Gerak-geriknya tampak natural saat menunjukkan barang dagangan ke penonton, mulai dari jari-jemari, gerakan bibir, tatapan mata yang berpindah dari produk ke kamera, hingga lekukan di pipi yang sesekali muncul saat dia menyunggingkan senyum kecil.
Suara dan tampilan dari sang host AI yang tampak sangat mirip dengan manusia asli, meskipun sebagian masih bisa tampak kurang natural apabila diamati dengan cermat.
Generative AI dilatih dengan video berisi streamer manusia sungguhan untuk ditiru penampilannya, gerak-geriknya, dan suaranya seperti dilansir dari Kompas.com.
Mengutip Cnbcindonesia.com, mereka hanya perlu beberapa menit contoh video untuk membuat kloningnya. Untuk streamer robot tersebut bisa bekerja 24 jam dalam 7 hari dibanderol dengan harga US$1.000 (Rp 15,8 juta).
Tugas pemilik produk juga jauh lebih mudah untuk mengatur para robot tersebut. Mereka tinggal memasukkan informasi dasar seperti nama dan harga produk, mengoreksi skrip yang dihasilkan dan menyaksikan para robot saat beraksi di depan kamera.
MIT menuliskan para robot bisa membaca komentar sepanjang live streaming berlangsung. AI akan menjawab secara real time dengan menemukan jawaban yang cocok pada database-nya.
Streamer AI juga bisa menyesuaikan strategi pemasaran sesuai jumlah penonton. Canggihnya lagi, mereka dapat dilakukan menggunakan skrip dan isyarat umum yang ada selama siaran berlangsung.
“Misalnya [saat streamer berkata] ‘selamat datang di live streaming saya. Gerakan jari Anda dan tekan tombol ikuti’, mereka akan mengarahkan jari ke atas tempat tombol tersedia,” kata Direktur Bisnis Live Streaming Virtual, Huang Wei.
Sejak 2022, perusahaan-perusahaan teknologi China sudah banyak menawarkan layanan membuat avatar macam demikian untuk keperluan e-commerce via live streaming.
Didirikan pada 2017, Silicon Intelligence yang berbasis di Nanjing memiliki spesialisasi teknologi text-to speech. Pendiri dan CEO Silicon Intelligence, Sima Huapeng, mengatakan pihaknya mulai mulai melirik potensi avatar AI untuk live streaming pada 2020.
Ketika itu proses pelatihannya masih lama. Generative AI Silicon Intelligence membutuhkan video sepanjang 30 menit untuk menghasilkan avatar yang bisa berbicara dan berlaku layaknya manusia. Materi video yang dipakai untuk training AI tak lain adalah rekaman host manusia sungguhan. []