Sukses Kembangkan Melon Golden, Eks PMI Asal Mruwak Raih Omset Puluhan Juta
MADIUN – Dengan tekstur dagingnya yang renyah, cita rasa manis, buah melon jenis melon golden cenderung disukai oleh siapa saja yang pernah mencicipinya.
Varietas melon yang dulunya dikembangkan di Taiwan, dan kini dikembangkan di Indonesia ini berbentuk bulat lonjong dengan alur dangkal, dan memiliki kulit halus berwarna kuning. Daging buah melon golden pada umumnya tebal, berwarna putih kekuningan, manis, dan mengandung banyak air. Bila dimakan, tekstur dagingnya renyah seperti buah pir.
Melon golden memiliki nilai jual tinggi. Selain rasanya yang istimewa, melon golden juga memiliki manfaat medis dan kandungan nutrisi yang tinggi. Buah ini dapat berperan sebagai makanan diet karena rendah kalori dan berserat tinggi. Itu sebabnya budidaya melon golden merupakan salah satu bisnis perkebunan yang menjanjikan.
Harga jual per kilogram melon golden pun diatas harga rata-rata buah melon jenis lainnya. Budidaya buah melon golden tidak terlalu sulit bila dilakukan di daerah iklim tropis seperti Indonesia.
Itulah kenapa, Eko Bangun Rahino, seorang combatan negeri Formosa antusias mengembangkan varietas ini di kampung halamannya Desa Mruwak Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun.
Eko mengatakan varietas golden sengaja dipilihnya untuk dibudidayakan sejak beberapa bulan lalu karena jenis tersebut belum banyak ditanam di wilayah Madiun.
Selain itu, budi daya melon juga tergolong lebih untung jika dibandingkan menanam padi ataupun palawija.
“Sebelumnya menanam padi saat musim hujan dan palawija saat musim kemarau seperti sekarang. Namun, hasilnya lebih banyak ini (melon),” ujar Eko di Madiun, Sabtu (28/08/2021).
Oleh karena itu, pihaknya memberanikan diri menanam melon golden di lahan seluas 980 meter persegi.
“Dari lahan seluas 980 meter persegi tersebut, setiap panen bisa menghasilkan 2 ton melon golden,” katanya.
Untuk harga, melon emas dijual Rp 12 ribu per kilogram di pasaran. Rata-rata per buah hasil panenannya mencapai ukuran 1-2 kilogram.
“Sekali tanam, Eko memperoleh hasil panen hingga 6 ton lebih dengan total omzet sekitar Rp 75 juta,” ujar Eko.
Untuk pemasaran, dia tidak pernah bingung. Selain permintaan pasar untuk buah melon golden saat ini masih tinggi, buah tersebut banyak dicari karena segar dan rasanya yang manis. Selain dijual lokal di wilayah Madiun, pihaknya juga memasarkan melonnya ke Jakarta dan Surabaya melalui pengepul.
“Saya berencana memperluas lahan budi daya melon emasnya dengan harapan meraih omzet lebih banyak lagi,” pungkas. []