December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Sumatera Penyumbang Ekonomi Terbesar Kedua di Indonesia

2 min read

Geliat perekonomian Sumatera ternyata memberikan kontribusi nyata bagi ekonomi Indonesia. Dalam catatan Bappenas, Pulau Sumatera merupakah penyumbang ekonomi terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa.

Menurut Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, kontribusi Sumatera terhadap perekonomian nasional sekitar 20 persen sedangkan Jawa 58 persen.

“Sumatera memiliki potensi sumber daya alam di bidang pertanian, perkebunan dan ditambah makin baiknya infrastruktur,” kata Kepala Bappenas, saat memberikan pemaparan di hadapan gubernur dan kepala Bappeda se-Sumatera di Padang, Jumat (23/11).

Dengan dukungan itu seharusnya Sumatera bisa tumbuh lebih cepat di bidang ekonomi dan berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Untuk itu, kepala daerah yang menjalankan roda pemerintahan di Sumatera harus memiliki visi dalam mengurangi kesenjangan antara Jawa dengan luar Jawa.

“Bahkan saya bayangkan ketika diturunkan kontribusi Pulau Jawa sekitar 50 persen, maka akan tercapai pada 2030-2045,” katanya.

Menurut Bambang Brodjonegoro, pengembangan Sumatera bisa dilakukan dari bidang industri, wisata yang menjadi unggulan di daerah itu, namun tinggal pengelolaan lebih baik agar pertumbuhan ekonomi akan tercapai.

Ia menambahkan pertumbuhan ekonomi di Sumatera berpusat di ibu kota. Diperkirakan lima sampai 10 tahun mendatang, akan muncul tiga kota metropolitan di Sumatera yakni, Medan, Palembang dan Padang.

“Medan merupakan daerah pertama yang menjadi metropolitan, disusul Palembang dan Padang. Daerah ini akan menjadi pusat pertumbuhan di Sumatera,” katanya.

Untuk mendukung peningkatan ekonomi, pemerintah menganggarkan dana untuk membangun jalan tol trans Sumatera. Saat ini pembangunan baru dimulai di Sumatera Utara, Palembang dan Lampung.

Diharapkan beberapa tahun ke depan jalan tol trans Sumatera itu sudah rampung.

“Pembangunan jalan tol trans Sumatera ini bersinergi dengan industri dan pariwisata agar jalan itu bermanfaat untuk daya dukung pengembangan objek wisata,” kata mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI.

Sementara itu Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit sebagaimana dilansir Antara menambahkan Pemprov Sumbar dan Pemkab Padang Pariaman sedang melakukan pembahasan terkait pembebasan lahan jalan tol trans Sumatera.

Sebelumnya, ganti rugi lahan dengan panjang 1,6 kilometer tidak dapat kesepakatan harga dan dilanjutkan ke lokasi lain.

“Apabila warga menyetujui, maka dana ganti rugi akan kita bayarkan dan pembangunan akan dimulai,” kata Nasrul Abit. [MP]

 

Advertisement
Advertisement