Sunnah-Sunnah Saat Idul Adha
JAKARTA – Kurang dari seminggu lagi, umat Islam akan menyambut hari raya Idul Adha. Hari raya Idul Adha terlaksana setiap tahunnya pada tanggal 10 di bulan Zulhijah, bulan yang satu ini merupakan bulan yang penuh kemuliaan.
Dilansir dari Detik.com dan Klikpendidikan.id, ada banyak amalan sunah lainnya yang bisa dilakukan mulai malam takbiran hingga salat Idul Adha. Seperti yang dikutip detikJatim dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU) sebagai berikut.
- Mengumandangkan Takbir
Anjuran amalan sunah yang pertama ialah mengumandangkan Takbir. Umat Islam dianjurkan memperbanyak bacaan takbir pada malam hari raya Idul Adha. Takbiran Idul Adha dapat dilakukan sejak hari Arafah pada 9 Zulhijah, hingga akhir hari tasyrik yakni pada 13 Zulhijah.
Pada malam menyambut hari raya Idul Adha, umat Islam diperintahkan untuk mengagungkan dan menghidupkan malam hari raya, dengan beribadah sebagaimana yang tercantum dalam kitab Raudlatut Thalibin berikut ini.
“Disunahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah.”
- Mandi Sebelum Salat Idul Adha
Anjuran amalan sunah yang kedua ialah mandi sebelum salat Idul Adha. Itu sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis, bahwasanya Nabi Muhammad SAW mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha.
Mandi yang dimaksud boleh dilakukan pada waktu pertengahan malam, sebelum waktu subuh hingga setelah masuk waktu subuh. Anjuran mandi ini untuk umat Islam yang akan melaksanakan salat Id, maupun yang sedang udzur syar’i sehingga tidak mengikuti salat Id.
- Memakai Baju Terbaik
Anjuran yang ketiga adalah memakai pakaian yang terbaik untuk salat Idul Adha. Pakaian terbaik bukan dimaksudkan sebagai pakaian paling mahal. Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadis, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah SAW menyuruh kami agar memakai pakaian terbaik dan wewangian terbaik yang kamu miliki pada dua hari raya (HR. Al-Hakim).
- Menggunakan Wewangian, Memotong Rambut dan Kuku
Selain itu, disunahkan juga memotong rambut dan kuku agar dapat memperoleh keutamaan dari hari raya tersebut. Amalan sunah ini berdasarkan keterangan dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhaddzab yang menyebutkan bahwa:
“Disunahkan pada Hari Raya Id membersihkan anggota badan dengan memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau badan yang tidak enak, karena amalan tersebut sebagaimana dilaksanakan pada hari Jumat, dan disunahkan juga memakai wangi-wangian”.
- Berjalan Kaki saat Berangkat dan Pulang Salat Idul Adha
Sunah yang kelima menganjurkan umat Islam pergi ke tempat salat Idul Adha dengan berjalan kaki, agar dapat bertegur sapa dan bersalaman dengan sesama, sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW berangkat untuk melaksanakan salat Id dengan berjalan kaki, begitu pun ketika pulang tempat salat Id. Selain itu, ada pula anjuran sunah yang dikutip dari laman Kementerian Agama, yang menganjurkan pulang dari tempat salat Id dengan melewati jalur berbeda dari jalur berangkat, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis berikut ini.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika salat Id, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang”. (HR. Al Bukhari).
- Menunda Makan Sebelum Salat Idul Adha
Amalan sunah yang dianjurkan bagi umat Islam selanjutnya yakni menunda makan sebelum menunaikan salat Idul Adha. Ini berbeda dengan saat Idul Fitri yang dianjurkan untuk makan terlebih dahulu.
Amalan ini berdasarkan kebiasaan Rasulullah yang tercantum dalam hadis ‘Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat salat ied pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari salat Id baru beliau menyantap hasil kurbannya. (HR. Ahmad 5: 352. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadis ini hasan). []