Supaya Mudah Terserap Menjadi PMI, Enam Bahasa Asing Akan Diajarkan di Sekolah Rakyat
JAKARTA – Sekolah Rakyat dikabarkan akan menambah enam bidang studi baru yaitu Bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Korea, Jepang, dan Jerman. Selain enam bahasa asing tersebut, Portugis juga digadang-gadang sedang dalam pembahasan untuk dijadikan sebagai mata pelajaran baru di Sekolah Rakyat.
Kebijakan baru penambahan bidang studi bahasa asing di Sekolah Rakyat merupakan kesepahaman antara Kementerian Sosial (Kemensos) dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Menteri P2MI, Mukhtaruddin mengatakan bahwa penambahan enam bidang studi bahasa asing ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia dan mempersiapkannya untuk bersaing di pasar kerja internasional.
Mukhtaruddin menyampaikan bahwa permintaan pekerja Indonesia sudah mulai meningkat terutama dari negara Eropa. Untuk itu, kemampuan bahasa asing sebagai alat komunikasi semakin diperlukan bagi masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri.
Kebijakan pemerintah terkait penambahan mata pelajaran bahasa asing sudah selaras dengan kebutuhan di dunia kerja internasional. Berdasarkan hasil survei Populix, menguasai bahasa asing menjadi skill penunjang yang paling penting dimiliki untuk berkarier di pasar kerja internasional. Survei tersebut dilakukan terhadap 1.000 responden pada 5-6 Maret 2025.

Kebijakan penambahan kelas bahasa asing bagi siswa Sekolah Rakyat bisa jadi akan sangat menguntungkan. Terlebih di zaman globalisasi seperti sekarang. Namun, apakah kebijakan enam bahasa asing yang akan diterapkan di Sekolah Rakyat sudah sesuai dengan kebutuhan pasar kerja internasional?
Jika ditelusuri lebih lanjut, Inggris memang jadi bahasa paling populer di dunia, dengan jumlah penutur mencapai 1.528.000.000 orang. Mandarin mengikuti di urutan kedua dengan 1.184.000.000 penutur, disusul Hindi (609.100.000), Spanyol (558.500.000), dan Arab (334.800.000).

Jika dilihat dari data di atas. maka hanya ada tiga bahasa dengan penutur terbanyak yang akan dijadikan mata pelajaran baru di Sekolah Rakyat, yaitu Bahasa Inggris, Mandarin, dan Arab.
Di sisi lain, Bahasa Indonesia nampaknya menjadi bagian penting dari bahasa penduduk dunia. Bahasa Indonesia menempati posisi kesepuluh dengan penutur terbanyak di dunia. lebih banyak digunakan dibanding Bahasa Korea, bahasa Jepang, dan bahasa Jerman.
Jauh sebelum perencanaan kebijakan belajar enam bahasa asing di Sekolah Rakyat, pemerintah pernah menghapus kawajiban sekolah untuk mengajarkan Bahasa Inggris pada tingkat sekolah dasar. Kebijakan tersebut juga diikuti oleh penambahan jam belajar Bahasa Indonesia. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang saat itu menjabat, Mahsun, mengatakan bahwa alasan perubahan aturan tersebut ialah karena pemerintah ingin siswa lebih fokus belajar Bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang menjadi bahasa ibu mereka.
Menteri P2MI, Mukhtaruddin, mengatakan bahwa pemilihan bahasa yang dipelajari di Sekolah Rakyat menyesuaikan pada rencana penempatan kerja bagi lulusannya. Adapun tempat penempatan kerja yang dimaksud ialah negara-negara di wilayah Eropa Barat dan Eropa Timur. []
Sumber Good Stats
