December 12, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Sutradara Film Hong Kong Nyaris Diperkosa Calon Pilot

3 min read

HONG KONG – Seorang calon pilot yang masih mengikuti masa pelatihan dengan Hainan Airlines ditangkap pada Selasa oleh kepolisian Cina daratan setelah dia dituduh masuk ke kamar hotel sutradara film Hong Kong melalui balkon lantai 18 dan mencoba memperkosanya seminggu yang lalu di Pulau Hainan, Cina selatan.

Dilaporkan South China Morning Post, 24 Juli 2018, penangkapan dilakukan setelah sutradara film Hong Kong, Sharon Lam Suk-ching, merilis sebuah pernyataan pada Senin malam, menuduh seorang pria, yang dia katakan adalah seorang pilot taruna bernama Bai, mencoba memperkosanya saat dia berada di sebuah kamar hotel di Haikou, ibukota pulau Hainan, berdekatan dengan kantor maskapai Hainan Airlines.

Kepolisian Haikou di distrik Qiongshan mengatakan bahwa mereka menahan seorang tersangka yang diidentifikasi sebagai pria berusia 27 tahun, bernama Bai, yang merupakan karyawan dari Hainan Airlines.

“Biro keamanan umum kota Qiongshan telah menetapkan laporan ini sebagai kasus kriminal,” kata kepolisian dalam pernyataan resminya.

Sebelumnya pada hari Selasa 24 Juli, Hainan Airlines, maskapai swasta terbesar di Cina telah memecat seorang karyawan bernama Bai, yang sedang diselidiki oleh polisi atas tindakan kriminasl ketika dia sedang tidak bertugas.

Menurut pengakuan Sharon Lam. Bai naik ke kamar hotelnya dari kamar tetangga sekitar pukul 6 pagi pada 16 Juli melalui balkon di lantai 18 gedung hotel.

“Saya sedang tidur di kamar hotel saya ketika tiba-tiba saya merasakan seseorang menekan saya, menyentuh dada saya. Seorang pria asing, yang hanya mengenakan pakaian dalam hitam, mencoba memperkosa saya,” kata Lam dalam sebuah pernyataan yang dirilis di jejaring sosial Weibo.

Lam melawan tersangka dan mengejarnya keluar dari kamar hotel dan menelepon polisi. Menurut sutradara itu, Bai mengatakan dia telah membuat tindakan bodoh setelah mabuk.

Namun ketika Lam menuntut kasus ini ke kantor polisi pada hari yang sama, Lam mengatakan dia diberitahu oleh petugas untuk tidak menuntut Bai dengan alasan Lam tidak akrab dengan hukum Cina daratan. Lam mengatakan polisi bahkan tidak membuat catatan atau pernyataannya sama sekali.

Beberapa hari kemudian ketika dia pergi ke kantor polisi untuk mengajukan laporan resmi, Lam mengatakan bahwa perwakilan dari Hainan Airlines menyarankan dia untuk tidak menuntut pria itu, dan malah mengatakan bahwa “biaya pelatihan seorang pilot sangat tinggi”.

Seorang perwira polisi juga memberi tahu dia bahwa jika dia bersikeras melakukan tindakan hukum, kata direktur itu, pria itu akan mengajukan tuntutan kepadanya karena menyerangnya ketika dia memukulnya.

Atas pengakuan Lam, kantor keamanan umum Haikou mengatakan pihaknya sedang memeriksa perilaku para petugasnya.

“Menanggapi tuduhan online terkait penanganan yang tidak tepat oleh penegak hukum kepolisian, departemen pemeriksaan disiplin kepolisian sudah terlibat dalam penyelidikan. Jika diverifikasi, itu akan ditangani sesuai dengan hukum dan tidak akan ditoleransi,” kata biro keamanan.

“Satu-satunya yang saya inginkan, dengan membawa masalah ini ke publik, adalah harapan bahwa pihak-pihak terkait akan menangani masalah ini sesuai dengan hukum, dan keadilan akan menang. Saya masih memiliki keyakinan terhadap aturan hukum di negara kita,” kata Lam.

“Tidak dapat dipikirkan bahwa seorang pilot masa depan, yang akan mengendalikan kehidupan beberapa ratus penumpang, bisa mabuk, mempertaruhkan nyawanya memanjat di atas balkon gedung lantai 18 dan melakukan pelanggaran semacam itu. Sangat disayangkan bahwa maskapai hanya peduli dengan biaya pelatihan dan tidak mempertimbangkan keselamatan penumpangnya di masa depan,” lanjut Lam.

Respon polisi menangani kasus-kasus pelecehan seksual dan pelecehan di Cina menghadapi banyak kritik, terutama dalam kasus terakhir di mana para mahasiswa diserang secara seksual oleh profesor mereka. Pada Mei, seorang mahasiswa pascasarjana Cina mencoba untuk menuntut polisi karena menolak laporan perkosaannya.

Dilansir dari Hong Kong Free Press, menurut sebuah studi 2018 yang dilakukan oleh Institut Kebijakan Cina yang berbasis di Nottingham, pelaporan kejahatan seksual tidak disarankan di Cina karena “kombinasi dari mentalitas ‘menyalahkan korban’, kurangnya jalan keluar institusional atau hukum, dan ketidakseimbangan dan gender struktur kekuasaan tanpa batasan yang tepat.”

Sharon Lam berada di pulau Hainan untuk mengerjakan drama kejahatan televisi, Route, yang belum dirilis. Dia dikenal sebagai asisten sutradara pada film-film yang dibintangi bintang laga Hong Kong Jackie Chan dan legenda seni bela diri Cina, Jet Li, termasuk The Forbidden Kingdom, Rumble in the Bronx dan In the Name of the King: A Dungeon Siege Tale. [Net]

Advertisement
Advertisement