September 26, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Tak Bisa Dicegah, Direntang Usia Ini Manusia Akan Mengalami Penuaan Lebih Cepat

3 min read

JAKARTA – Meski kita dapat mencoba memperlambatnya, nyatanya hingga kini penuaan masih belum bisa dihentikan sepenuhnya. Faktanya, penuaan tak selalu terjadi dengan kecepatan yang sama sepanjang hidup kita. Ada usia-usia tertentu ketika tubuh seseorang mungkin mengalami percepatan proses penuaan. Beberapa penelitian menunjukkan, tubuh bisa mengalami penuaan yang lebih cepat sekitar usia 44 dan 60 tahun.

“Sepanjang rentang hidup manusia, dua pertanyaan mendasar tetap ada. Apakah semua sistem organ mengikuti irama penuaan yang sama? Apakah terdapat pusat molekuler yang bertindak sebagai pengatur penuaan di seluruh tubuh? Meskipun pertanyaan ini sangat penting untuk memahami hakikat penuaan, hingga kini belum ada jawaban yang sistematis dan berbasis bukti empiris,” ujar peneliti bidang pengobatan regeneratif di Chinese Academy of Sciences, Guang-Hui Liu kepada Medical News Today.

Liu merupakan salah seorang dari tim peneliti, yang studinya diterbitkan di jurnal Cell bertajuk “Comprehensive human proteome profiles across a 50-year lifespan reveal aging trajectories and signatures”

Studi itu menemukan, dengan berfokus pada perubahan protein yang terkait dengan penuaan dalam tubuh, diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana organ dan jaringan tubuh menua seiring waktu. Termasuk percepatan penuaan yang terjadi sekitar usia 50 tahun.

Dari protein-protein tersebut, para peneliti menemukan ekspresi 48 protein yang berhubungan dengan berbagai penyakit, seperti penyakit kardiovaskular dan penyakit hati berlemak, meningkat seiring bertambahnya usia.

Para peneliti menganalisis 516 sampel dari 13 jenis jaringan tubuh manusia yang dikumpulkan dari 76 donor organ berusia antara 14 hingga 68 tahun yang meninggal akibat cedera otak traumatis. Sampel jaringan yang dianalisis mencakup sistem kardiovaskular, pencernaan, pernapasan, endokrin, dan muskuloskeletal, serta sampel dari sistem kekebalan tubuh, kulit, dan darah.

Selanjutnya, para peneliti mendokumentasikan jenis-jenis protein yang ditemukan dalam organ dan jaringan tersebut. Dari data ini, mereka membuat apa yang disebut atlas penuaan proteomik—peta yang menggambarkan proses penuaan tubuh dari sudut pandang protein selama 50 tahun kehidupan manusia.

“Mencakup tujuh sistem fisiologis dan 13 jaringan utama, atlas ini menyajikan gambaran luas dan dinames tentang penuaan organisme dari perspektif berbasis protein,” ucap Liu.

“Lebih dari 20.000 protein yang dikodekan oleh genom berfungsi sebagai pondasi struktural sel. Jaringan dinamis protein ini dengan sangat teliti mengatur keseimbangan fisiologis dan bertindak sebagai pelaksana utama hampir setiap proses biologis.”

Menurut Liu, dengan memetakan atlas proteomik yang menyeluruh dan mencakup semua rentang hidup, serta menganalisis aturan perubahan jaringan protein di tingkat organ dan sistem, sangat penting untuk mengidentifikasi faktor inti yang memicu penuaan. Para peneliti menyimpulkan, perubahan terbesar terkait penuaan dalam organ dan jaringan tubuh terjadi sekitar usia 50 tahun.

“Usia 45-55 tahun merupakan titik balik penting dalam proses penuaan. Pada rentang usia ini, sebagian besar protein dalam organ mengalami perubahan besar-besaran, seorang terjadi ‘badai molekuler’. Periode ini menjadi fase transisi biologis kritis yang menandai awal penuaan sistemik di berbagai organ,” ujar Liu.

Liu menambahkan, protein pada aorta—pembuluh darah utama yang mengalirkan darah dari jantung—mengalami perubahan paling signifikan.

“Sekresi protein dari aorta dan protein dalam plasma darah berkembang secara selaras. Hal ini menunjukkan, faktor-faktor yang disekresikan terkait penuaan mungkin berperan sebagai mekanisme pusat yang menyebarkan sinyal penuaan ke seluruh tubuh,” ucap Liu.

“Penuaan organ adalah akar dari berbagai penyakit kronis. Penyakit yang muncul di usia lanjut hanyalah manifestasi dari proses penuaan organ yang mendasarinya.”

Sementara itu, dokter jantung intervensi dan direktur medis Structural Heart Program di MemorialCare Saddleback Medical Center, Cheng-Han Chen kepada Medical News Today mengatakan, penelitian ini mengungkap perubahan protein dalam tubuh yang terkait penuaan tampak meningkat pesat sekitar usia 50 tahun, tergantung pada jenis jaringan tubuh.

“Ini adalah temuan yang menarik karena membantu kita memahami perubahan biokimia yang mendasari proses penuaan dan mungkin menjadi sasaran terapi di berbagai tahap kehidupan seseorang,” tutur Chen.

Menurut Chen, penelitian itu membantu mengidentifikasi dasar dari penuaan normal, yang pada gilirannya memberikan wawasan tentang bagaimana penyimpangan dari biologi normal dapat menyebabkan penyakit, seperti penyakit kardiovaskular dan penyakit hati berlemak.

Pada akhirnya, kata Chen, ini akan membantu memahami bagaimana menjaga pasien tetap sehat dan menua dengan baik, serta berpotensi mengembangkan terapi baru untuk penyakit yang muncul akibat penuaan.

“Penelitian di masa depan sebaiknya memperluas temuan ini ke kelompok demografis yang lebih beragam dan organ penting lainnya, seperti otak dan ginjal,” kata Chen. []

Advertisement
Advertisement

Leave a Reply