Tak Hanya Bahas Perdagangan dan Investasi, Bertemu Pemimpin Hong Kong, Presiden Jokowi Juga Bahas Perlindungan PMI
JAKARTA – Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Chief Executive Hongkong John Lee Ka-Chiu di Istana Kepresidenan. Jokowi dan Lee membahas investasi, perdagangan, dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia atau PMI di Hongkong.
Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi mencatat ada lima pejabat tinggi Pemerintah Hongkong dan 30 perwakilan perusahaan besar yang hadir. Salah satu poin yang disoroti Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah perdagangan antara Indonesia dan Hongkong.
“Untuk tahun lalu, perdagangan kita dengan Hongkong naik cukup signifikan, yaitu lebih dari 20%,” kata Retno di Istana Kepresidenan, Selasa (25/07/2023).
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai perdagangan antara Indonesia dan Hongkong naik 20,13% secara tahunan menjadi US$ 5,93 miliar.
Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia terhadap Hongkong membaik lebih dari 100%, yaitu dari minus US$ 815 juta menjadi negatif US$ 16,2 juta. Pada Januari-Mei 2023, nilai perdagangan Indonesia-Hongkong susut 18,77% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dari US$ 2,47 miliar, menjadi US$ 2,01 miliar.
Akan tetapi, neraca perdagangan Indonesia berada di zona hijau atau senilai US$ 37,5 juta. Jokowi mengusulkan penurunan biaya perdagangan hingga menghapus hambatan dagang dengan Hongkong.
Beberapa komoditas yang menjadi perhatian khusus Presiden adalah makanan, hasil pertanian, dan rempah-rempah. Salah satu usulan yang dilemparkan Jokowi adalah kerja sama di bidang bea-cukai antara Indonesia dan Hongkong.
Dengan demikian, waktu pemrosesan barang dari Indonesia ke Hongkong dapat lebih cepat.
“Presiden Jokowi menyarankan kerja sama di bidang bea cukai yang disambut baik Chief Executive Hongkong,” kata Retno.
Terkait investasi, Jokowi menyampaikan peluang investasi di Indonesia sangat besar. Salah satu sektor yang ditawarkan pada pebisnis asal Hongkong adalah pembangunan ibu kota baru.
Jokowi juga menawarkan mereka berinvestasi di bidang infrastruktur, transportasi, teknologi digital, dan energi hijau dalam pembangunan IKN. Retno mengatakan belum ada komitmen investasi tertulis terkait investasi dalam pertemuan tersebut.
Retno mengatakan investasi dari Hongkong menduduki peringkat kedua selama kuartal pertama tahun ini. Bekas jajahan Inggris itu juga menduduki peringkat ketiga dalam daftar negara dengan nilai investasi tertinggi pada 2022.
Total investasi yang datang dari Hongkong pada tahun lalu mencapai US$ 5,51 miliar. Angka tersebut naik hampir 20% dari realisasi tahun sebelumnya senilai US$ 4,6 miliar. Terakhir, Jokowi menyoroti keberadaan Pekerja Migran Indonesia atau PMI di Hongkong.
Retno mendata total Warga Negara Indonesia di Hongkong mencapai lebih dari 140.000 orang, adapun 90% dari angka tersebut merupakan PMI.
“Tadi Chief Executive Hongkong mengatakan mereka sangat berterima kasih dengan keberadaan PMI di sana yang sangat memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian,” ujarnya. []
Sumber Setkab