April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Tak Sesuai dengan Pernyataan di Media, Dapur Umum untuk Warga Terdampak COVID 19 yang Sedianya Produksi Seribu Nasi Bungkus Setiap Hari Selama Wabah Corona, Hanya Bertahan Sehari

4 min read
Feature Image Tak Sesuai dengan Pernyataan di Media, Dapur Umum Satgas COVID 19 yang Sedianya Produksi Seribu Nasi Bungkus Setiap Hari Selama Wabah Corona, Hanya Bertahan Sehari (foto istimewa)

Feature Image Tak Sesuai dengan Pernyataan di Media, Dapur Umum Satgas COVID 19 yang Sedianya Produksi Seribu Nasi Bungkus Setiap Hari Selama Wabah Corona, Hanya Bertahan Sehari (foto istimewa)

MADIUN – Puluhan awak media datang dan meliput kunjungan Kapolres Madiun, AKBP Eddwi Kurniyanto, Dandim 0803 Madiun Letkol Czi Nur Alam Sucipto, serta Pejabat Jajaran Utama Polres Madiun kabupaten ke dapur umum yang didirikan oleh TNI, Polri dan Pemkab Madiun di Halaman rusunawa di Desa Kaligunting, Kecamatan Mejayan.

Melibatkan Tim Gugus Tugas COVID-19, dapur umum setiap hari akan membuat seribu nasi bungkus. Seribu nasi bungkus akan didistribusikan ke warga terdampak COVID-19.

“Jadi kami bersama dengan Pemkab dan TNI mendirikan dapur umum di halaman rusunawa ini. Insyaallah akan kita distribusikan seribu nasi bungkus setiap hari,” terang Kapolres Madiun AKBP Eddwi Kurniyanto kepada wartawan di lokasi, Jumat sore (17/04/2020) kemarin.

Kegiatan pendirian dapur umum dan pembagian nasi bungkus, kata Eddwi merupakan bentuk kepedulian Polri, TNI dan Pemkab Madiun untuk meringankan beban masyarakat miskin akibat dampak social distancing. Saat ini social distancing, lanjut Eddwi, telah digalakkan di Kabupaten Madiun guna meminimalisir penyebaran COVID-19.

“Dapur umum dan pembagian nasi bungkus ini seiring adanya dampak adanya program Social Distancing akibat adanya zona merah di Kabupaten Madiun terkait COVID-19. Ini dalam rangka peduli kemanusiaan terhadap tanggap bencana,” katanya.

 

Solidaritas Warga Magetan Ini Layak di Contoh, Warga Jalani Karantina, Tetangga Bergantian Support Memenuhi Kebutuhannya

 

Eddwi mengatakan dalam pendistribusian nasi bungkus setiap hari melibatkan seluruh jajaran Polsek dan Koramil setiap kecamatan. “Tiga pilar masing-masing kecamatan nanti untuk diperbantukan dalam distribusi nasi bungkus kepada warga masyarakat yang terdampak COVID-19. Semua sudah terdata hanya untuk warga miskin,” imbuhnya.

Sementara itu Wakil Bupati Madiun H Hari Wuryanto, menuturkan, kegiatan pendirian dapur umum akan berlangsung selama pandemi wabah Corona. Diketahui saat ini kabupaten Madiun dengan status zona merah tedapat 3 warga terkonfirmasi positif COVID-19.

“Dapur umum akan berlangsung selama pandemi Corona. Semoga segera berakhir untuk kabupaten Madiun ada 3 kasus semoga tidak bertambah dan sudah satu sembuh,” ujar Wabup Madiun.

Ikut hadir pula dalam peninjauan dapur umum, Dandim 0803 Madiun Letkol Czi Nur Alam Sucipto, serta Pejabat Jajaran Utama Polres Madiun kabupaten. Pembagian pertama kali kepada 100 KK penghuni rusunawa.

Namun, begitu rombongan pejabat meninggalkan lokasi dapur umum, peralatan masak langsung dikemasi dan dibawa pergi. Dapur umum telah berhenti dan kosong.

 

 

Keputusan Pemerintah Pusat Tidak Mengeluarkan Pelarangan Mudik Menuai Kritik YLKI

 

Mengutip hasil penelusuran Solo Pos, awalnya, aktivitas di dapur umum itu pun berjalan seperti biasa. Anggota Satgas dibantu sukarelawan memasak makanan menggunakan sejumlah kompor gas. Ada pula truk dapur umum milik Tagana yang digunakan.

Di saat sebagian petugas memasak, sebagian lainnya membungkus makanan yang sudah matang. Tetapi, aktivitas tersebut hanya terlihat sampai siang. Setelah rombongan Kapolres Madiun AKBP Eddwi Kurniyanto, Dandim 0803/Madiun Letkol Czi. Nur Alam Sucipto, dan Wakil Bupati Madiun Hari Wuryanto, selesai meninjau lokasi dapur umum itu, seluruh perlengkapan masak di dapur umum itu pun diangkut lagi.

Sukarelawan dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Madiun terlihat membersihkan seluruh perlengkapan memasaknya. Mereka kemudian membawa seluruh perlengkapan dapur umum ke truk dapur umum.

Dapur Umum mulai dibongkar (Foto Solo Pos)
Dapur Umum mulai dikemasi setelah rombongan pejabat yang mengunjungi pergi meninggalkan lokasi (Foto Solo Pos)

Tidak Ada Instruksi

Koordinator Tagana Kabupaten Madiun, Nanang Wahyudi, mengatakan untuk hari itu timnya hanya memasak satu kali untuk makan malam. Timnya membuat sekitar 500 nasi bungkus dengan lauk tempe goreng, sarden, telur bumbu Bali, dan oseng-oseng kacang panjang.

“Untuk hari ini [Jumat], kami hanya membuat 500 bungkus saja. Tadi pagi kami tidak masak. Masak cuma siang ini,” ujarnya.

Nanang menyampaikan seluruh perlengkapan dapur umum sudah dibersihkan dan dikemasi. Hal ini karena untuk kegiatan dapur umum pada Jumat ini sudah selesai. Sedangkan untuk kegiatan memasak di dapur umum pada hari selanjutnya belum ada instruksi dari pemerintah.

“Untuk kegiatan hari selanjutnya belum tahu. Karena memang belum ada instruksi. Kami menunggu instruksi dari pemerintah,” jelas dia.

Seorang penghuni Rusunawa Desa Kaligunting, Kholiq, 35, mengatakan dirinya untuk hari ini hanya mendapatkan makanan dari dapur umum sekali untuk makan sore. “Saya baru sekali ini dapat nasi bungkus. Ini dapat dua bungkus nasi,” ujar pria yang bekerja sebagai pedagang itu.

Dia berharap pemberian bantuan berupa nasi bungkus ini bisa berlanjut selama masa pandemi Covid-19. Menurutnya, pembagian nasi bungkus ini cukup membantu untuk meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah.

Dibongkarnya lagi dapur umum itu tak sesuai dengan rencana Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Madiun. Satgas 19 merencanakan dapur umum ini akan beroperasi setiap hari selama masa pandemi. Tetapi ternyata tim Tagana yang menyediakan fasilitas dapur umum hanya beroperasi pada Jumat. Itu pun hanya memasak untuk satu kali makan, bukan dua kali makan seperti yang disampaikan Satgas.

Jumlah asi bungkus yang diproduksi juga hanya 500 bungkus. Nasi itu dibagikan di 12 kecamatan. Berarti kalau dibuat rata-rata, satu kecamatan hanya kebagian 42 nasi bungkus.

 

Harusnya Berdiri Setiap Hari

Saat diwawancarai di tengah kunjungan ke dapur umum, Kapolres Madiun, AKBP Eddwi Kurniyanto, mengatakan pendirian dapur umum ini sebagai bentuk kepedulian Polri, TNI dan Pemkab Madiun terhadap masyarakat yang terdampak sosial ekonomi karena pandemi.

Eddwi menyampaikan setiap hari dapur umum ini akan membuat 1.000 nasi bungkus. Sebanyak 500 nasi bungkus akan dibagikan pada pagi hari dan 500 bungkus akan dibagikan untuk makan malam.

“Ini nanti akan didistribusikan oleh Polsek dan Koramil ke masyarakat yang membutuhkan,” kata Kapolres saat meninjau dapur umum tersebut.

Dia menyampaikan untuk bantuan nasi bungkus ini telah dibagikan mulai Jumat pagi. Petugas dari 13 Polsek juga akan ikut membagikan nasi bungkus tersebut.

Terkait jumlah 500 nasi bungkus yang dibagikan, Eddwi menyampaikan nantinya akan ada pembagian secara bergilir.

“Itu akan dibagikan di seluruh kecamatan. Karena kan setiap hari. Jadi bisa bergiliran, biar semua merasakan,” jelas dia. []

Advertisement
Advertisement