April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Takut Melapor Dituding Menjadi Sebab Lestarinya Pelecehan Seksual Terhadap PMI

2 min read

ApakabarOnline.com – Profesi pekerja rumah tangga sudah diketahui oleh banyak kalangan sebagai profesi yang rentan menjadi korban kekerasan, diskriminasi bahkan pelecehan seksual. Posisi bekerja di sektor rumah tangga juga di sebut oleh beberapa kalangan sebagai posisi yang membuat pelakunya memiliki posisi tawar rendah hingga mengakibatkan terbentuknya mental under estimate.

Posisi demikianlah yang oleh Catherine Plagne-Ismail, seorang pemerhati pekerja rumah tangga asing di Singapura disebut sebagai posisi yang membuat seorang pekerja rumah tangga asing rentan menjadi korban pelecehan seksual.

Dalam unggahan di laman facebook pribadinya, Catherine mengunggah sebuah capture dialog antara dia dengan seorang PRT asing yang curhat kepadanya. Dalam unggahan tersebut, jelas tergambar bahwa korban yang mengaku diminta unttuk melakukan oral seks merasa tidakk berdaya untuk melaporkan pelecehan yang menimpanya lantaran takut kehilangan pekerjaan.

Catherine menyebut butuh keberanian dan butuh keyakinan, jika memiliki bukti untuk melaporkan. Ketakkutran untuk tidak mendapat pekerjaan sebenarnya bukan ketakutan yang perlu ditakuti, sebab masih banyak majikan diluar majikan yang melecehkan yang membutuhkan tenaga pekerja rumah tangga.

Berikut isi postingan Catherine  menanggapi peristiwa pelecehan seksual yang menimpa seorang pekerja rrumah tangga asing di SIngapura yang dia pposting kemarin siang :

 

It is important to speak up if you are being mistreated. Abuse should NEVER go unreported. Understandably you might be scared: facing your employer or the authorities can be intimidating BUT criminal behaviours need to be reported.

As this FDW explained to me, she was abused. She was sexually abused. She hated it, she felt sick about it, she was disgusted… but she was scared. So she decided to keep quiet and transfer.

A new helper started after her, and unfortunately the new helper texted her that now she is too in the same situation, and being abused too. And believe it or not… the new helper is scared to speak up too.

So where does the abuse end?

 

Bukan hanya Chaterine saja, dari kalangan pekerja rumah tangga asing banyak juga yang memiliki sikap seperti Chaterine. Beberapa dari mereka yang mengaku menjadi korban percobaan pelecehan seksual, saat akan dijadikan objek pelecehan oleh majikannya segera b ersikap tegas, menolak. Beberapa dari mereka mengaku pelecehan tersebut berhenti, majikan tidak berani melanjutkan. Posisi tawar yang bersangkutan menjadi kuat dimata majikan.

Namun tak jarang pula yang berawal dari pelecehan, terpaksa menjalani demi penghasilan yang jika dia menolak, yang bersangkutan tak berdaya dan takut tidak akan mendapatkan pekerjaan.

Ironisnya, ApakabarOnline.com pernah mendapat pengakuan dari seorang mantan pekerja rumah tangga asal Malang di Hong Kong yang awalnya menderita menjadi objek pelecehan majikan laki-lakinya, karena waktuu dan kepasrahan, lama kelamaan, korban mulai menikmati dan merindukan. Ironis bukan ? []

 

Advertisement
Advertisement