Tanda Tanda Anak Mengalami Gagal Ginjal
JAKARTA – Gagal ginjal merupakan salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Kondisi ini tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga dapat dialami oleh anak-anak.
Gagal ginjal pada anak adalah isu kesehatan yang semakin sering dibicarakan belakangan ini. Ketika seorang anak didiagnosis mengalami gagal ginjal, dampaknya bisa sangat serius, mempengaruhi tidak hanya kesehatannya, tetapi juga kehidupan sehari-hari keluarganya.
Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk memahami tanda-tanda awal dan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan.
Mengutip dari laman siloamhospital.com, Selasa (13/8/2024), gagal ginjal pada anak bukanlah masalah sepele. Sebagai orang tua, penting untuk mengenali penyebab dan gejala gagal ginjal sejak dini. Dengan demikian, penanganan yang cepat dan tepat dapat dilakukan untuk mencegah kondisi ini berkembang menjadi lebih parah.
Apa itu Gagal Ginjal pada Anak?
Gagal ginjal adalah kondisi ketika fungsi ginjal menurun atau berhenti sama sekali, sehingga tubuh tidak mampu mengeluarkan racun dan limbah dari darah. Ginjal yang rusak tidak mampu menjalankan tugas pentingnya, seperti menyaring darah dan mengeluarkan kelebihan cairan dari tubuh.
Pada anak-anak, kondisi ini sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka. Gagal ginjal pada anak umumnya merupakan tahap akhir dari penyakit ginjal lainnya.
Kondisi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu gagal ginjal akut (Acute Kidney Injury atau AKI) dan gagal ginjal kronis (Chronic Kidney Disease atau CKD). AKI adalah kondisi gagal ginjal yang terjadi secara tiba-tiba, biasanya disebabkan oleh penyumbatan saluran urine, gangguan aliran darah ke ginjal, atau masalah langsung pada ginjal itu sendiri.
Di sisi lain, CKD adalah kondisi gagal ginjal yang berkembang secara bertahap selama tiga bulan atau lebih, disebabkan oleh kerusakan jaringan ginjal yang semakin parah.
Penyebab Gagal Ginjal pada Anak
Penyebab utama gagal ginjal pada anak adalah kerusakan ginjal yang terjadi dalam jangka waktu yang lama. Hal ini menyebabkan penumpukan kadar garam dan bahan kimia lainnya dalam tubuh, yang akhirnya merusak fungsi ginjal.
Ada beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya gagal ginjal pada anak, antara lain:
- Kebutuhan cairan tubuh anak tidak tercukupi dalam jangka waktu panjang.
- Anak telah mengalami penyakit ginjal tertentu, seperti radang ginjal akut atau glomerulonefritis.
- Riwayat penyakit bawaan dari orang tua, seperti hipertensi atau diabetes.
- Anak mengalami keracunan zat tertentu.
- Efek samping dari obat-obatan tertentu yang dikonsumsi anak.
- Kondisi yang menyebabkan aliran darah pada tubuh anak terganggu, seperti serangan jantung, operasi, atau perdarahan hebat.
- Anak menderita sindrom hemolitik uremik, yaitu kondisi di mana pembuluh darah kecil pada ginjal meradang dan rusak.
Gejala Gagal Ginjal pada Anak
Gejala gagal ginjal pada anak sering kali mirip dengan penyakit lainnya, sehingga orang tua perlu waspada dan segera memeriksakan anak ke dokter jika menemukan tanda-tanda berikut:
- Anak sering merasa mual dan muntah.
- Anak mengeluh nyeri pada bagian kiri atau kanan perut.
- Urine anak berwarna lebih gelap atau mengandung darah.
- Anak rewel atau merasa sakit saat buang air kecil.
- Sering sakit kepala tanpa alasan yang jelas.
- Kulit anak terlihat lebih pucat dari biasanya.
- Frekuensi buang air kecil menurun dan urine lebih pekat.
- Wajah, tangan, atau kaki anak terlihat membengkak.
- Anak mengalami anemia atau penurunan kadar hemoglobin dalam darah.
Pengobatan Gagal Ginjal pada Anak
Jika tidak segera ditangani, gagal ginjal pada anak bisa berakibat fatal. Pengobatan tergantung pada seberapa parah kondisi ginjal anak dan penyebabnya. Berikut beberapa metode pengobatan yang biasa dilakukan:
- Pemberian obat-obatan: Dokter biasanya meresepkan obat seperti eritropoietin untuk menangani anemia, diuretik untuk membantu ginjal mengeluarkan cairan, atau obat untuk mengendalikan tekanan darah.
- Pola hidup sehat: Orang tua perlu memastikan anak menjalani pola hidup sehat, termasuk diet yang sesuai dan olahraga teratur.
- Dialisis: Prosedur ini, yang juga dikenal sebagai cuci darah, digunakan untuk menggantikan fungsi ginjal dalam menyaring limbah dari darah.
- Transplantasi ginjal: Jika kondisi anak sudah sangat serius, transplantasi ginjal mungkin diperlukan. Dalam prosedur ini, ginjal yang rusak digantikan dengan ginjal sehat dari donor.
Pencegahan Gagal Ginjal pada Anak
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Orang tua dapat melakukan beberapa langkah untuk mencegah gagal ginjal pada anak, antara lain:
- Pola hidup sehat: Terapkan pola hidup sehat dengan memberikan makanan seimbang sesuai pedoman gizi dan memastikan anak rutin berolahraga.
- Pemeriksaan kesehatan rutin: Lakukan pemeriksaan kesehatan anak secara rutin untuk mendeteksi dini kemungkinan penyakit ginjal.
- Hindari konsumsi obat berlebihan: Hindari memberikan obat-obatan tanpa rekomendasi dokter dan perhatikan dosis yang diberikan.
- Konsumsi air yang cukup: Pastikan anak mengonsumsi air dalam jumlah yang cukup untuk mencegah dehidrasi. []