February 22, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Tanggapi Tagar KaburAjaDulu, Menteri Karding : Pemerintah Menargetkan Menempatkan 425 Ribu PMI di 2025

2 min read

JAKARTA – Menteri Pelindungan Pekerja Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, tandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian BUMN, Kementerian Hak Asasi Manusia, Garuda Indonesia, dan Kamar Entrepreneur Indonesia (KEIND), Rabu (19/2/2025).

Menteri Karding jelaskan, nota kesepahaman tersebut mengenai peningkatan kualitas pelindungan dan peningkatan penempatan pekerja migran Indonesia yang terlatih, mempunyai keahlian tertentu.

“Sekarang sedang populer hashtag #KaburAjaDulu di media sosial yang mendorong masyarakat Indonesia untuk pindah dan bekerja di luar negeri. Bagi kami, tagar tersebut adalah masukan, aspirasi, untuk KP2MI bekerja lebih baik,” ujarnya.

Namun, Karding tetap mengingatkan bahwa, jika ingin bekerja ke luar negeri, harus ada penguasaan bahasa asing, punya keahlian kerja, serta harus siap mental.

“Bekerja ke luar negeri tidak semudah yang dibayangkan. Jika persiapan sudah matang, berangkat kerja harus melalui prosedur yang benar agar terdata di sistem, karena menyangkut pelindungan internasional,” ucapnya.

Menurut Karding, semua stakeholder yakni, Menteri BUMN Erick Thohir, WamenHAM Mugiyanto Sipin, Dirut Garuda Wamildan Tsani, serta Ketua Umum KEIND Afda Rizal, ingin menciptakan suatu ekosistem pelindungan pekerja migran Indonesia dari sebelum berangkat sampai dengan kontrak kerja mereka habis.

“Kami menargetkan 425 ribu pekerja migran Indonesia yang ditempatkan di Tahun 2025 ini, yang sebelumnya di tahun lalu hanya sejumlah 297 ribu. Keinginan kami adalah menaikkan penempatan pekerja migran Indonesia dengan keahlian 20-30% dari seluruh penempatan pada tahun ini. Otomatis ekosistem pelindungan pekerja migran Indonesia harus dibentuk dengan bekerja sama menggandeng stakeholder lain,” ungkapnya.

Karding mengaku, KP2MI telah bertemu dengan pihak ketenagakerjaan di Jepang dan Arab Saudi. Masing-masing dari Jepang dan Arab Saudi sebenarnya membutuhkan tenaga kerja migran sejumlah 200-300 ribu di tahun 2025 ini.

“Tagar #KaburAjaDulu dapat mengisi peluang kerja ini. Kualifikasi yang dibutuhkan pada sektor industri, kesehatan, serta tenaga profesional. Tidak menutup kemungkinan ada sektor baru di Eropa yang akan dibuka kedepannya. Pesan saya, mulai lah belajar bahasa asing, belajarlah keahlian tertentu,” pungkasnya.

Menteri BUMN, Erick Thohir kemudian mencontohkan tentang pesepakbola profesional Indonesia yang memiliki karir di luar negeri, seperti Inggris, Jepang, Thailand, dan lain sebagainya.

“Mereka semua punya skill, punya keahlian untuk berkarir di luar negeri. Jadi butuh persiapan untuk berangkat. Sedangkan kami di Indonesia memastikan menciptakan ekosistem bagi para pekerja migran Indonesia, agar tetap dapat berkarir ketika pulang, habis masa kontraknya,” ucapnya.

Melalui nota kesepahaman yang ditandatangani, Erick berharap pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan semakin meningkat. Menurutnya, jika pertumbuhan baik, ruang usaha yang tercipta di dalam negeri juga akan ikut baik.

“Pertumbuhan ekonomi 5% termasuk baik bagi Indonesia, jika banyak pendanaan ekonomi yang tercipta dari pekerja migran Indonesia purna, otomatis perkembangan ekonomi juga optimis di Indonesia,” tutupnya. []

Advertisement
Advertisement

Leave a Reply